Perlawanan Bandar Narkoba Berakhir di Ruang Jenazah

Rabu 18-01-2017,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA – Sikap konsisten terhadap pemberantasan narkoba terus dilakukan seluruh jajaran kepolisian. Tindakan tegas kerap diberikan terhadap pelaku. Misalnya yang berhasil terungkap oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Lima sindikat narkoba jaringan internasional berhasil diringkus. Mereka adalah Sia Ferry Tjahjadi (60), Brian (30) Aminudin (30), Tjoe Alvin (29), dan Agung Setia Wibowo (30). Petugas terpaksa memberikan tindakan tegas berupa tembakan terhadap Brian. Sebab pria 30 tahun itu melakukan perlawanan ketika proses penangkapan. Timah panas menembus kaki dan punggung kanan Brian, dan Brian tewas di tempat. “Kami nggak pernah main-main memberantas narkoba. Bagi pelaku yang melawan kepada petugas akan berakhir di ruang Jenazah,” tegas Kapolri Jenderal Tito Karnavian di depan ruang Jenazah Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin (17/1). Kapolri menginstruksikan seluruh anggota kepolisian, untuk bertindak tegas terhadap pelaku narkoba. Baik pemakai, pengedar, ataupun gembong sekalipun. Tidak ada kata ampun, dan jika ditemukan petugas yang bersekutu dalam bisnis haram itu pihaknya tidak segan-segan memecat oknum tersebut. “Yang berani melawan narkoba akan diberikan apresiasi. Sebaliknya begitu. Siapa takut (melawan pelaku) akan dipecat,” ucap dia. “Kami tidak membutuhkan anggota kepolisian yang pengecut, dan tidak bisa menjalani tugas dengan baik. Jadi buat apa dipertahankan, masih banyak kok yang mau jadi polisi,” lanjutnya. Dirinya sangat salut atas kinerja Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Dengan hasil tangkapan dan barang bukti yang diamankan mereka telah menyelamatkan ratusan ribu warga Indonesia. Sebagai apresiasi, dirinya akan memberikan penghargaan terhadap anggota yang berhasil membongkar sindikat narkoba jaringan internasional tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menambahkan, lima pelaku merupakan jaringan narkoba asal Malaysia. Mereka sudah beraksi selama lima bulan. Narkoba jenis sabu-sabu, ekstasi dan happy five (H5) dikirim melalui jalur laut dan udara. Jumlah pengiriman sesuai dengan pesanan pembeli. “Jumlah pengiriman nggak bisa ditentukan. Seperti saat ini, 8,8 kg sabu-sabu, 1.943 butir ekstasi, dan 21.900 butir H5 berhasil diamankan,” ucap dia. Selain itu dua senjata api jenis revolver dan airsoft gun diamankan. Senpi tersebut digunakan untuk berjaga diri dan melukai petugas kepolisian. Jaringan narkoba itu dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Brian mempunyai peran penting dalam jaringan tersebut. Warga Jalan Baru Jaya, Sawah Besar, Jakarta Pusat itu merupakan tangan kanan bos sindikat narkoba yang saat ini berada di dalam Lapas. “Keduanya saling kenal ketika Brian berstatus narapidana,\" ucap dia. Identitas bandar tersebut telah diketahui. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak lapas bersangkutan untuk mencari gembong narkoba tersebut. (ian)       

Tags :
Kategori :

Terkait