Petani Juga Bentuk Tim Saber; Tugasnya Serap Beras Organik

Rabu 18-01-2017,20:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Tidak mau kalah dengan instansi pemerintah, komunitas petani organik Darma Kencana (DK) Indramayu juga membentuk tim saber. Tim saber ini dibentuk bukan untuk memberantas pungli, tapi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Lalu apa saja kegiatannya? Laporan: ANANG SYAHRONI, Jatibarang Tim saber yang didirikan Komunitas Petani Organik Darma Kencana bukan singkatan dari tim sapu bersih. Melainkan serap beras. Dari namanya sudah sangat jelas bila tugas tim ini adalah menyisir para petani binaan untuk menyerap beras hasil panen. Hal ini sejalan dengan moto DK yakni menyejakterakan petani dengan produk yang berkualitas. Tim saber ini didirikan sebagai salah satu cara untuk memenuhi tingginya permintaan pasar akan beras organik yang menembus 10 hingga 20 ton per hari. “Untuk target musim rendeng, kami menargetkan dari 100 hektare lahan binaan, itu bisa ada 500 ton sebulan. Ini untuk memenuhi permintaan beras organik di pasaran,” ujar Ketua Komunitas Petani Organik Darma Kencana, Ayi Sumarna SP, kemarin. Dikatakan Ayi, keberadaan tim saber ini memiliki peran penting dalam penyerapan beras organik. Beras yang diserap tim saber akan disalurkan pada salah satu koperasi di luar daerah Indramayu. “Saat musim gadu nanti, DK akan memperluas daerah binaan menjadi 200 hektare. Mengingat permintaan akan beras organik dari Koperasi Bumi Agro Kencana Lestari Jakarta meningkat menjadi 450 ton/bulannya,” ujarnya. Ditambahkan Ayi, selain menyerap beras organik, DK juga memberikan bantuan pinjaman pupuk ramah lingkungan pada petani. Selain itu harga gabah dibeli lebih tinggi dari harga tengkulak. Sehingga kesejahteraan petani DK terjamin. “Ketika di tengkulak Rp4.500, kami membeli dengan harga Rp4.700 per kilogram. Benih kita gratiskan. Sehingga petani benar-benar fokus bertani,”  jelasnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait