Copa del Rey, Real Lupa Cara Menang

Jumat 20-01-2017,11:51 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MADRID – Keperkasaan Real Madrid setelah mencatatkan rekor 40 laga tanpa kalah hilang tanpa bekas. Setelah Sevilla yang melumurkan tinta hitam ke muka Sergio Ramos dkk, Celta Vigo pun ikut-ikutan. Kemarin (19/1) pada first leg delapan besar Copa del Rey di Santiago Bernabeu, Real dipermalukan Celta dengan skor 2-1. Kemenangan tersebut menjadi penanda kalau Celestes, julukan Celta, berhasil mengakhiri paceklik menang di Bernabeu yang terkenal angker itu. Victory terakhir Celta terjadi 19 tahun lalu. Dua gol tim tamu kemarin dihasilkan oleh Iago Aspas pada menit ke-64 dan Jonathan \'Jonny\' Castro Otto (70\'). Lalu Real memperkecil ketinggalan melalui Marcelo (69\'). Kepada Marca kemarin, entrenador Real, Zinedine Zidane mengambil seluruh beban moral kekalahan kedua secara beruntun oleh timnya itu. Tanpa mengkambing hitamkan satu orang pemainpun, bapak empat anak itu mengatakan harus ada evaluasi menyeluruh atas timnya. “Saya sama sekali tak cemas atau gelisah meski kami kini sedang menghadapi periode buruk. Kami harus secepatnya menemukan solusi agar tak semakin terpuruk,” tutur Zidane. Masalahnya, seberapa cepat mantan arsitek Real Castilla itu bisa pulih dari trauma? Apa yang dialami Los Merengues, julukan Real, ini sebenarnya de javu dari apa yang menimpa Barca, nama lain Barcelona, musim lalu. Usai rekor 39 laga tak tersentuh kekalahan Barca berakhir pada 2 April 2016 di tangan Real dengan skor 2-1, maka dalam empat laga selanjutnya adalah cobaan berat. Barca sempat menang 2-1 atas Atletico Madrid pada first leg perempat final Liga Champions (5/4) di Camp Nou. Setelah itu Barca dipukul 0-1 oleh Real Sociedad (9/4) di Anoeta, dibenamkan 0-2 oleh Atletico di second leg perempat final Liga Champions (13/4) di Vicente Calderon, dan ditutup dengan kekalahan memalukan 1-2 kepada Valencia (17/4) di Camp Nou. Nah, tanda-tanda periode buruk Real mengintip di depan mata. Usai kalah 1-2 dari Sevilla Senin (16/1) lalu di Ramon Sanchez Pizjuan, kemarin (19/1) Real kembali kalah  dengan skor 1-2 oleh Celta. Menengok jadwal Real hingga akhir Januari ini, dari tiga yang akan dijalani harusnya Real bisa meraih tiga kemenangan. Tiga laga di depan Real itu rinciannya dua di La Liga plus satu di Copa del Rey. Di La Liga, Real akan menghadapi Malaga (21/1) dan Real Sociedad (29/1). Untung, keduanya di kandang. Lalu satu lagi yakni second leg delapan besar Copa del Rey di kandang Celta, Balaidos (25/1). Zidane melanjutkan seandainya pada dua laga terakhir Real yang berakhir dengan kekalahan anak asuhnya bermain kurang akurat dalam mengkonversi peluang yang dimiliki. Real dalam laga kemarin melepaskan 17 tembakan ke gawang Celta. Cuma hanya delapan yang mengancam gawang Sergio Alvarez. Meski punya ball possession tinggi, 59 persen, toh mereka gagal penetrasi. Zidane sebenarnya sudah mengembalikan formasi ketika sebelum kalah dari Sevilla Senin (16/1) lalu. Yakni 4-3-3. Cuma Celta merespons perubahan strategi Real itu dengan jitu. Entrenador Celta, Eduardo Berizzo mengutak-atik dari 4-3-3 menjadi 4-3-2-1. Marcelo Diaz dan Nemanja Radoja jadi dua gelandang bertahan di depan kuartet bek Celta. Tiga penyerang yang digunakan Real, Lucas Vazquez-Cristiano Ronaldo-Marco Asensio mentok menghadapi bek-bek Celta. Masuknya Alvaro Morata pada menit ke-53 juga Karim Benzema di emnit ke-80 tak banyak memberikan tambahan daya gedor. Bek Real Marcelo mengatakan dua kekalahan kemarin bukan tanda-tanda kalau Real bakal loyo sampai akhir musim. Kalah menang kata bek Brasil itu adalah dinamika satu tim. Sedang arsitek Celta, Eduardo Berizzo kepada AS berkata cukup senang dengan berhasil mematahkan rekor 19 tahun gagal menang di Santiago Bernabeu. “Saya akan berpesta sebentar sebelum mempersiapkan second leg di Balaidos 25 Januari mendatang,” ujar Berizzo. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait