MAJALENGKA - Para pengusaha tahu dan tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah, kembali memperkecil ukuran produksinya. Menurut salah seorang pengusaha, Jakaria (37), hal itu disebabkan harga kedelai kembali mengalami kenaikan. Sebelumnya hanya Rp6.800 sampai Rp7.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp7.500. “Semua kami lakukan agar dalam produksi tidak terlalu menimbulkan kerugian,” jelasnya. Alasan lain diperkecilnya ukuran karena khawatir jika harga produksi yang dinaikkan justru malah membuat para pelanggan berkurang. “Jadi daripada kami dilema dan membuat pelanggan kabur, lebih baik memperkecil ukuran dan harga jual tetap,” ungkapnya. Pengusaha lainnya, Jamhuri mengungkapkan kenaikan harga dipengaruhi harga BBM yang saat ini mengalami kenaikan. “Meski angkanya hanya naik sekitar Rp500, namun itu berdampak pada kenaikan harga kedelai yang kami beli,” uajrnya. Selain harga kedelai yang mengalami kenaikan, harga bahan bakar kayu dan serbuk yang bisa dipakai produksi juga mengalami kenaikan. Awalnya hannya Rp20.000 per karung kini menjadi Rp25.000 per karung. “Kami berharap kepada pembeli untuk memaklumi kondisi tersebut,” ujarnya. Kondisi tersebut menurutnya harus segera disikapi oleh pemerintah kabupaten, karena jika hal itu terus menerus dibiarkan akan merugikan pengusaha dan pembeli. “Contohnya saat ini kebanyakan pengusaha membeli kedelai di wilayah lain, untuk mengatasi hal itu pemerintah kabupaten bisa mengupayakan para petani di wialayah Kabupaten Majalengka meningkatkan produksi kedelai,” tambahnya. (bae)
Harga Kedelai Naik, Tahu dan Tempe Diperkecil
Jumat 20-01-2017,19:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :