Begini Awalnya Buku K13 Ilegal Beredar

Minggu 22-01-2017,20:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Rosidayati Rozalina menyoroti masalah keterlambatan pengadaan buku itu. \"Kemendikbud bersama LKPP harus memperbaiki sistem,\" jelasnya. Perempuan yang akrab disapa Ida itu menjelaskan, tahun lalu juga ada keterlambatan, tetapi tidak separah tahun ini. Namun sama-sama berakibat munculnya buku asli tapi palsu (aspal) di masyarakat. Dia menjelaskan masyarakat tidak bisa disalahkan jika ada yang membeli buku ilegal itu. Sebab mereka memikirkan nasib anak-anak yang sudah mulai menjalani pembelajaran semester genap. \"Masak belajar tanpa buku,\" katanya. Ida mengatakan, awalnya ada sepuluh perusahaan yang menang tender untuk pengadaan buku K13 tahun pelajaran 2016/2017. Kesepuluh perusahaan itu adalah Intan Pariwara, Pesona Edukasi, Gramedia, Jepe Press Media Utama, dan Mulia Kencana Semesta. Kemudian Sarana Panca Karya Nusa, Temprina, Masmedia Buana Pustaka, Cakrawala Harapan Jaya, dan Tiga Serangkai. Namun pada pengadaan buku edisi revisi K13 semester genap, ditetapkan hanya ada lima perusahaan yang menang. \"Sempat muncul sanggahan, sehingga teken kontraknya molor,\" jelasnya. Lima perusahaan yang menang tender buku edisi revisi adalah Intan Pariwara, Masmedia Buana Pustaka, Pesona Edukasi, Jepe Press Media Utama, dan Temprina. Dari Kemendikbud belum ada yang bersedia memberikan klarifikasi atas keterlambatan pengadaan buku itu. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Awaluddin Tjalla juga tidak merespons permintaan konfirmasi. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait