CIREBON - Penyuluh Agama Islam (PAI) yang ada di Kabupaten Cirebon hendaknya bisa bersinergis dengan pemerintahan desa. Sehingga diharapkan bisa menyukseskan gerakan “Magrib Mengaji” yang bertujuan warga Kabupaten Cirebon bebas buta huruf Alquran. Hal tersebut diungkapkan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra. Menurutnya, program gerakan “Magrib Mengaji” harus selalu digaungkan. “Wajib mengaji tentunya menjadi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Cirebon. Sebagai kota wali, Cirebon penduduknya mayoritas beragama Islam. Tentunya dengan kita galakan “Magrib Mengaji” insya Allah ke depannya tidak lagi buta aksara arab,” katanya. Sunjaya mengungkapkan, peran Penyuluh Agama Islam sangatlah penting untuk bisa memberikan kesadaran dan mengajarkan masyarakat bisa melaksanakan program tersebut. “Rekan-rekan penyuluh agama Islam yang ada di desa itu mayoritas kiai. Mereka sebagai penyuluh harus memberikan pengarahan kepada warga di lingkungannya sendiri,” ungkapnya. Sunjaya berharap dengan dikukuhkannya para penyuluh agama Islam dapat benar-benar menjalankan program wajib “Magrib Mengaji”. “Kita beragama Islam itu jangan hanya di KTP-nya saja, jadi harus bisa mengaji pada saat disodorkan Alquran,” pungkasnya. (den)
Kategori :