Polisi Ditarik, Desa Korban Tawuran Kandanghaur Tunggu Bantuan

Selasa 24-01-2017,15:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KANDANGHAUR – Hampir dua pekan berjaga, Kepolisian Resor (Polres) Indramayu menarik puluhan personelnya dari Desa Curug, Kecamatan Kandanghaur setelah wilayah rawan konflik itu dinilai kondusif. Polres Indramayu pun hanya menerjunkan personel dari 3 Kepolisian Sektor (Polsek) Kandanghaur, Bongas dan Gabus Wetan untuk terus melakukan patroli secara bergiliran di desa yang sebelumnya diserang massa tersebut. “Tetap ada patroli rutin dari kepolisian, dari polsek-polsek. Ditambah dari anggota TNI juga ada,” kata Kuwu Curug, Carlim kepada Radar, Selasa (24/1). Penarikan petugas keamanan dari Polres Indramayu itu, ungkap dia, karena kondisi wilayah Desa Curug dinilai benar-benar aman. Hal ini ditandai dengan kembali normalnya aktivitas masyarakat khususnya di Blok Bojong RT 01 dan 02 RW 01. Blok Bojong merupakan daerah yang menjadi pusat sasaran aksi amuk ribuan massa pada Selasa (10/1) lalu. “Sudah normal, pada balik lagi dari pengungsian. Yang bertani sudah pada ke sawah, warung-warung mulai buka. Anak-anak ke sekolah. Aman,” ucap dia. Hanya saja, sambung Kuwu Carlim, saat ini warga yang rumahnya rusak pasca aksi serangan masih menunggu bantuan dari Pemkab Indramayu. Bantuan berupa material bahan bangunan sangat dibutuhan untuk merehabilitasi tempat tinggal warga yang terkena sasaran. Sejauh ini upaya rehebalitasi dilakukan seadanya. Untuk menutup jendela dan pintu rumah saja, warga menggunakan pagar, terpal plastik sampai seng. “Data terakhir ada 126 unit rumah yang rusak. Perbaikannya seadanya yang penting rumah ketutup,” ujarnya. (kho)    

Tags :
Kategori :

Terkait