Bima Sakti, Pensiun di PSM

Selasa 24-01-2017,21:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAKASSAR - Lebih 20 tahun berkecimpung di kompetisi tertinggi Tanah Air, Bima Sakti Tukiman punya beragam histori dengan tim-tim yang sudah dibela. Mengawali dan menutup karier pemain di Persiba Balikpapan, ternyata PSM Makassar jadi tim yang paling berkesan. Intensitas turun ke lapangan dan banyaknya prestasi yang diukir bersama PSM jadi alasan utama Bima memilih tim dari Pulau Celebes tersebut. Selama dua musim berseragam merah-merah, Bima tercatat sebagai pemain yang tidak pernah absen di Divisi Utama 1999 sampai 2001. Bahkan, dia juga tidak pernah mendapat kartu kuning. “Dari situ, saya mendapat penghargaan pemain terbaik,” kenang Bima, Senin (23/1). Untuk urusan prestasi, Bima punya andil kesuksesan PSM saat jawara di Divisi Utama 1999. Tak sampai di situ, PSM kala itu juga dibawa menembus kuarterfinal Liga Champions Asia. Sebelum tumbang di tangan Suwon Samsung Bluewings dari Korea Selatan. “Itu rentetan prestasi yang sangat bagus dan berkesan bagi saya,” tutur pria yang berulang tahun ke-41 itu kemarin. Meski demikian, dia juga menyebut Persiba Balikpapan sebagai tim membekas di hati. Sebab, dia mengawali karier sebagai pemain bersama Beruang Madu, julukan Persiba. Dan musim lalu, juga mengawali karier di kursi kepelatihan bersama Persiba. “Saya juga sudah pasti menutup karir sebagai pemain di sini (Persiba, red). Kalau musim ini diberi kesempatan lagi, berarti musim ini. Tapi kalau tidak, saya menutup karier sejak tahun lalu di Persiba,” tutur pria yang menyumbang satu gol untuk Persiba musim lalu. Pada usia 41 tahun, dia memang masih layak diberi kesempatan tampil. Kondisi fisiknya cukup baik. Berkat disiplin dalam menjaga kondisi. Mulai menjaga makanan hingga istirahat. Tahun ini, dia berkeinginan tampil lagi di Liga 1 atau Indonesia Super League (ISL) untuk menjawab keinginan buah hatinya. Yang masih berharap melihat sang ayah berlaga di Liga 1 untuk terakhir kalinya. “Saya bersyukur, Pelatih (Timo Scheunemann, red) mau memberi kesempatan kepada saya. Tinggal restu dari manajemen saja. Semoga mau mendaftarkan saya sebagai pemain musim ini,” harap Bima. Saat merayakan ulang tahun ke-41, Bima mengatakan, mendapat kado indah dari keluarga. Ucapan dari istri dan anak. Juga, cerita kenangan dari sang ibu pada detik-detik sebelum melahirkan. “Dulu ibu mau melahirkan saya jam 12 malam. Pakai lampu teplok karena pas malam, lampu dari PLN dimatikan. Sulit-sulitnya ibu waktu itu membekas dan selalu mengingatkan saya akan perjuangannya,” beber Bima. Tahun ini, dia berharap, dari Persiba muncul pemain berkualitas yang jadi penerusnya di timnas. Terutama pemain dari Balikpapan atau Kaltim. Misalnya, Abdul Rahman dari Penajam Paser Utara yang berseragam merah putih tahun lalu. “Di sini banyak pemain bagus. Seperti Bryan Cesar dan Andre Dio. Kalau disiplin dalam segala hal dan terus berlatih, saya yakin mereka bisa,” jelasnya. (ndu/is/k8)  

Tags :
Kategori :

Terkait