KESAMBI - Koordinasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) dengan Politeknik Bandung (Polban), masih dalam tahap diskusi. Artinya, kedatangan tim ahli konstruksi dari Polban ke Kota Cirebon untuk memeriksa proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp96 miliar, masih sekedar wacana. “Baru diskusi saja, belum ada kesepakatan resmi,” ujar Sekretaris DPUPR, Ir Yudi Wahono DESS, kepada Radar, Kamis (26/1). Prinsip dasarnya, kata dia, kerjasama dengan Polban untuk meningkatkan pengawasan proyek DAK Rp96 miliar. Meski sampai saat ini pengawasan sebatas dilakukan internal DPUPR, Yudi mengingatkan kepada kontraktor agar mengerjakan proyek sesuai dengan spek yang ditentukan. “Ini untuk kebaikan bersama di kemudian hari,” katanya. Yudi menegaskan, kontraktor yang melakukan pekerjaan tidak sesuai spek, akan dapat dengan mudah diketahui. Bila ini terjadi dan terbukti, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tidak akan membayarkan pekerjaan yang telah dilakukan. Konsekuensi ini sudah disampaikan kepada seluruh kontraktor proyek DAK Rp96 miliar dalam setiap kesempatan rapat bersama. Sejauh ini, DPUPR menilai ada kemajuan dari pekerjaan proyek bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Meskipun belum dapat dikatakan optimal. Untuk waktu pekerjaan tidak ada perubahan. Addendum atau tambahan waktu sampai 21 Maret 2017 diberikan dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya, kata Yudi Wahono, memberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan secara optimal agar pembangunan infrastruktur dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam kurun waktu sejak 21 Desember 2016, setiap hari ada denda satu persen permil. Denda ini bersifat kumulatif dan terus berjalan. Karena itu, Yudi Wahono yakin kontraktor akan mempercepat pekerjaan menghindari tumpukan denda yang selalu berjalan. Pada sisi lain, lubang di jalanan Kota Cirebon jumlahnya semakin bertambah. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Cirebon Sumargo SE MSi mengatakan, jalan berlubang disebabkan setidaknya dua hal. Beban kendaraan yang melintas dan curah hujan tinggi. Pada sisi lain, seringkali persoalan keberadaan lubang karena perpaduan keduanya ditambah umur teknis aspal. “Kami sedang menghitung jumlah lubang yang ada. Disesuaikan dengan bahan yang kami miliki,” ucapnya. Karena menggunakan anggaran pemeliharaan dan bahan cadangan yang ada di DPUPR, jumlahnya dimungkinkan belum dapat menutupi lubang seluruh Kota Cirebon. Selain itu, Sumargo meminta kontraktor proyek DAK yang didalamnya ada betonisasi dan pengaspalan jalan, segera melakukan tindakan pekerjaan menyeluruh. Seperti betonisasi Jalan Cipto, ada paket pengaspalan hotmix untuk sisi lajur satunya. Setelah betonisasi selesai dilakukan, seharusnya pengaspalan hot mix Jalan Cipto segera dilakukan. “Itu tanggung jawab kontraktor. Masih satu paket dengan betonisasi,” tukasnya. (ysf)
Ooh…, Datangkan Ahli untuk Cek Proyek DAK Cuma Rencana
Kamis 26-01-2017,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 11-10-2024,11:01 WIB
Kejar-kejaran Polisi dengan Komplotan Pencuri di Tol Cipali, 1 Pelaku Ditangkap
Jumat 11-10-2024,13:57 WIB
Kakek Manadi Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Hutan Batu Baok Sumber Kabupaten Cirebon
Jumat 11-10-2024,19:30 WIB
Diduga Sebarkan Informasi Hoax, Iptu Rudiana Laporkan Dua Akun Youtube ke Polda Metro Jaya
Jumat 11-10-2024,15:38 WIB
Kronologi Kejar-kejaran Polisi dengan Komplotan Pencuri di Tol Cipali, Pelaku Asal Karawang
Jumat 11-10-2024,12:30 WIB
Shin Tae-yong ungkap Hal Memalukan Usai Laga Indonesia vs Bahrain
Terkini
Sabtu 12-10-2024,06:00 WIB
Pencahayaan dapat Memberikan Pengaruh Kesehatan Bunga
Sabtu 12-10-2024,05:00 WIB
Lingkungan Kerja Ternyata Dapat Membuat Seseorang Terkenan Penyakit Asma
Sabtu 12-10-2024,04:00 WIB
SMSI Kabupaten Cirebon Gelar Konsolidasi dan Silaturahmi, Bahas Sejumlah Isu Penting
Sabtu 12-10-2024,03:00 WIB
Bey Machmudin Beri Dukungan Langsung ke Atlet Jabar di Ajang Peparnas XVII Jateng 2024
Jumat 11-10-2024,22:00 WIB