Jelly Art; Saking Indahnya, Kadang Sayang Kalau Dimakan

Kamis 26-01-2017,18:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Jelly yang manis dan segar memang menggiurkan, apalagi kalau ditambah vla yang gurih. Yummy...pasti tak cukup kalau cuma makan satu potong. Tapi gimana ya, kalau jellynya berisi bunga-bunga cantik seperti lukisan dalam kaca? Dijamin gak rela untuk memotong dan sayang bila harus memakannya. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon SEKILAS cemilan yang dibuat Ana Richana (40) bukan seperti makanan. Bening tapi banyak warna-warna lain yang membentuk bunga di dalamnya. Ternyata yang dibuat Ana adalah jelly. Tapi bagaimana mungkin jelly yang kenyal bisa-bisanya dihias dengan aneka ragam rupa warna-warni di dalamnya? Setelah turut menyaksikan langsung bagaimana sebuah jelly dihias dengan teknik jelly art, baru rasa penasaran mulai turungkap. Untuk menghias sebuah bongkahan jelly dengan bebungaan, rupanya memang membutuhkan sebuah sentuhan rasa seni nan estetika yang tinggi. Bentuk bebungaan, dedaunan atau rerumputan dapat dibuat dengan membuat tusukan yang menghasilkan sedikit sobekan di dalam. Namanya teknik jelly art. Alat-alat yang digunakan untuk menghias dengan teknik jelly art ini sebenarnya tergolong sangat sederhana. Yakni alat suntik, beberapa pisau kecil yang secara khusus dibuat dengan berbagai bentuk di ujungnya dan sekadar ketelatenan, ketelitian, kesungguhan, serta sedikit imajinasi. Dengan menggunakan suntikan, pada rongga-rongga bekas sobekan tadi diisikan cairan agar-agar dengan warna-warni sesuai yang diinginkan. Dari sinilah muncul bentuk-bentuk yang unik dan lucu. \"Penyuntikan warna-warni jelly yang digunakan untuk menghias dilakukan hanya dari salah satu sisi permukaan. Untuk melihat hasil dari penataan menggunakan kombinasi antara alat suntik, maka jelly harus dibalik dan dilihat dari sisi yang berlawanan,\" kata Ana, saat berbincang dengan Radar. Diakui Ana, kreasi jelly art memang masih merupakan sesuatu yang baru. Keindahan jelly art menggoda banyak pihak untuk mencoba. Bentuknya yang menarik seakan membuat penasaran para konsumen pada rasanya. Tak heran, jelly art mendapatkan pangsa pasar tersendiri dalam bisnis kuliner di Kota Cirebon. \"Pesanan jelly art ada yang untuk ulang tahun, suguhan arisan atau acara syukuran. Kalau yang cup saya jual Rp3 ribu satuannya, kalau yang seloyang Rp65 ribu,\" katanya. Menekuni seni jelly art, kata Ana, setidaknya bisa menjadi pengisi waktu untuk membunuh rasa jenuh sekaligus untuk menghilangkan stres pikiran. Setidaknya dengan kreasi jelly art bisa membuat anak-anak atau kerabat dan teman-teman yang turut menikmati santapan jelly dengan hiasan nan unik dapat turut merasakan sebuah kebahagian tersendiri. \"Kadang lucu, ada konsumen yang beli tapi gak langsung dimakan, bilangnya sayang kalau dipotong nanti hiasannya rusak,\" ungkapnya. Ana menilai, peluang bisnis yang ditawarkan jelly art masih sangat menjanjikan. Dia bersyukur virus kuliner itu semakin mewabah sehingga semakin banyak orang yang tahu dan ingin membuat sendiri kreasi jelly-nya. \"Targetnya memperbanyak kreasi gambar selain bunga dan buka kursus untuk yang mau belajar jelly art,\" harapnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait