Lahan Pertanian Terus Menyusut, Zonasi Lahan Abadi Belum Jelas

Jumat 27-01-2017,04:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER - Lahan pertanian di Kabupaten Cirebon semakin menyusut. Pasalnya, per tahun lahan pertanian berkurang sampai 100 hektare. Penyusutan lahan tersebut, lantaran marak pembangunan perumahan dan industri di wilayah Kabupaten Cirebon. Meski demikian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ir Ali Effendi MM memastikan, produksi padi dari hasil pertanian tidak berkurang, malah tetap meningkat. Sebab, banyaknya bantuan dari pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah untuk mempercepat hasil tanam padi itulah yang membuat produksi padi di Kabupaten Cirebon meningkat. “Kita akui lahan pertanian di Kabupaten Cirebon itu ada 46 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, per tahun selalu mengalami penyusutan kurang lebih sampai 100 ha. Tapi dengan menggunakan Indeks Pola Tanam (IPT), hasil pertanian kita meningkat,” kata mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon itu kepada Radar, Kamis (26/1). Disinggung mengenai kelanjutan membuat lahan abadi di Kabupaten Cirebon, Ali mengatakan, Perda Lahan Abadi itu sebenarnya sudah merencanakan 40 ribu ha. Tapi, tanah di Kabupaten Cirebon masih lebih dari 40 ribu ha. Sehingga, sampai 30 tahun ke depan, tanaman padi masih aman. \"Memang pada tahun 2014, draf raperda lahan abadi ini sudah diserahkan ke bagian hukum. Dan pada saat ini, kita minta zonasinya kepada Bappeda di mana saja. Tapi, zonasinya sampai sekarang belum jelas. Jadi, lahan 40 hektare itu masih terbuka,\" jelasnya sembari mengungkan, zonasi untuk lahan abadi tetap diperlukan. Lebih lanjut, mantan Kadislakan ini mengatakan, meningkatnya produksi padi di Kabupaten Cirebon, karena pola tanam yang dalam satu tahun hanya sekali, berubah menjadi dua kali, dan pola tanam yang sebelumnya dua kali dalam satu tahun, bisa mencapai tiga kali tanam. “Dulu di wilayah Kapetakan panen padi itu dalam satu tahun hanya satu kali. Tapi, setelah ada pengairan dari saluran, tanam padi kini menjadi dua kali dalam satu tahun,” ungkapnya. Secara keseluruhan, lanjut Ali, hasil tanam padi di Kabupaten Cirebon mencapai 6,6 ton per hektare. “Jawa Barat sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia, terus dipertahankan. Apalagi Kabupaten Cirebon yang menjadi penyumbang ketahanan pangan di Indonesia,” tuturnya. (sam)  

Tags :
Kategori :

Terkait