Sekda Jabar ke Cibingbin, Sungai Cijangkelok Segera Dikeruk

Jumat 27-01-2017,11:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN-Sekda Pemrpov Jawa Barat H Iwa Karniwa meninjau langsung korban banjir bandang di Kecamatan Cibingbin. Iwa datang bersama bebarapa kepala dinas di lingkungan pemprov, juga terlihat Kepala Dinas Pertamanan, Permukiman dan Pertanahan (DP3) Kabupaten Kuningan HM Ridwan Setiawan serta Kabag Humas Setda, Wahyu Hidayah SH. Lebih dari satu jam, Iwa memantau perkembangan para korban banjir bandang, melihat posko utama lapangan yang dirikan BPBD, dan juga menengok dapur umum. Selama melakukan pemantauan, Kepala BPBD Agus Mauludin memaparkan jumlah rumah yang rusak, dan juga penanganan pasca bencana. Bukan hanya bencana banjir saja yang menjadi fokus perhatian Pemrpov Jabar, namun juga beberapa kejadian bencana alam lainnya di Kabupaten Kuningan. Seperti puluhan kepala keluarga di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru yang harus direlokasi lantaran rumahnya mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. “Pemerintah akan membantu para korban banjir bandang di Cibingbin maupun yang di Cimeong. Kami sudah melakukan pembahasan internal untuk penanganannya. Selain pemprov, dalam penanganan ini juga bersama-sama dilakukan dengan pemkab untuk membantu secara keseluruhan,” jelas Sekda Iwa kepada Radar Kuningan di sela peninjauan di posko utama lapangan, kemarin (26/1). Atas nama Pemprov Jawa Barat, Iwa mengungkapkan rasa keprihatinannya dengan adanya musibah banjir bandang yang menimpa tujuh desa di Kecamatan Cibingbin. Iwa meminta kepada masyarakat yang sedang tertimpa musibah untuk sabar, dan tawakal. Pemerintah tentu akan mencarikan solusi untuk penanganannya. “Musibah baik yang terjadi di Cibingbin dan di Cimeong menjadi pembahasan kami di provinsi, Ini tidak terlepas dari bantuan yang akan diberikan kepada para korban. Kami sudah mendapatkan pemaparan yang gamblang dari pak Ridwan dan juga Pak Agus,” terang Iwa. Karena itu, sekda sudah memiliki rencana untuk membantu pasca kejadian yakni mengalokasikan anggaran di ABPD Perubahan mendatang. “Kami dari pemprov, pemkab, BNPB dan BPBD, Kemensos RI dan Dinas Sosial Pemprov Jabar juga sudah terjun pada saat kejadian. Berdasarkan laporan yang kami terima baik dari Pak Camat maupun Pak Ridwan, yang paling parah akibat bencana banjir bandang yakni di Desa Citenjo. Dari data yang kami terima, ada 1.400 KK di Citenjo, dan Cibingbin sekitar 438 KK, Sukaharja kurang lebih 633 KK. Belum desa-desa lainnya,” ujarnya. Iwa memuji kesigapan aparat pemerintah, Kepolisian, TNI, ormas, relawan, Tagana dan elemen masyarakat lainnya yang bahu membahu membantu korban banjir. Termasuk juga ikut serta membersihkan material sampah yang banyak tersebar di pemukiman penduduk dan juga fasilitas umum. Sampai saat ini di seluruh titik tengah dalam proses pembersihan. “Sesuai dengan informasi dari Pak Agus serta jajarannya, mudah-mudahan dalam sepekan ini pembersihan material sampah dan lumpur bisa tuntas. Saya melihat aktivitas masyarakat juga sudah mulai normal,” ucap dia. Ditanya soal kondisi Sungai Cijangkelok yang mengalami pendangkalan, Iwa mengatakan, masalah ini sedang dirapatkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Kementrian PU Pera Dirjen Sumber Daya Air dan Pemprov Jawa Barat. Fokus pembahasan yakni untuk teknis bagaimana penyelesaian terhadap pengerukan Sungai Cijangkelok. Normalisasi atau pengerukan sungai ini sangat mutlak diperlukan agar kejadian banjir bandang tidak terulang kembali di kemudian hari,” paparnya. Pihaknya akan saling berkoordinasi mengantisipasi kemungkinan hujan yang cukup lama, sehingga berdampak pada kembali meluapnya sungai tersebut. “Yang harus segera dilakukan adalah Sungai Cijangkelok dikeruk. Usulan ini sedang dikordinasikan oleh Kemen PU Pera melalui Dirjen Sumber Daya Air, yang aparatur dibawahnya adalah BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Pemrpov sangat mendukung upaya normalisasi sungai yang akan dilakukan pemerintah pusat melalui kementrian terkait,” ujarnya. Sementara Kepala DP3 HM Ridwan Setiawan menyampaikan, Pemkab Kuningan memikul tugas berat menyediakan perumahan bagi warga yang terkena bencana pergerakan tanah, Ridwan merinci jumlahnya sebanyak 60 rumah di Dusun Cimeong, kemudian 7 unit di Padamulya, Kecamatan Maleber, dan juga di Desa Pamulihan, Kecamatan Cilebak sebanyak enam rumah. “Untuk di Cimeong sudah ada solusinya yakni tanah bengkok akan dibangun rumah bagi warga Cimeong. Mudah-mudahan saja dalam enam bulan ke depan, pembangunan rumah bagi warga yang direlokasi sudah terbangun,” ungkap Ridwan. (ags)  

Tags :
Kategori :

Terkait