Target Penyelesaian Gedung Tidak Bisa Digeser

Rabu 01-02-2017,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Komisi B DPRD Kota Cirebon meminta kepada pelaksana megaproyek gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon delapan lantai untuk dapat mengejar keterlambatan pembangunan. Terlebih, kontraktor telah merevisi time schedule pembangunan gedung dengan pendanaan sistem multi years itu. Ketua Komisi B DPRD, Ir Watid Syahriar mengatakan, revisi time schedule memang dibolehkan. Dengan catatan harus diawasi bersama agar pembangunan tak molor lagi. \"Memang boleh reschedule, tapi apa nanti bisa menyesuaikan? Misalnya, di pertengahan tahun harus mencapai target sekian, itu pasti butuh pekerja yang tidak sedikit, setidaknya bisa sampai mempekerjakan tenaga minimal 100 orang itu, kalau target penyelesaian tidak bisa digeser,\" ujar Watid, kepada Radar, Rabu (1/2). Diakui Watid, Komisi B DPRD Kota Cirebon terus memantau progres pembangunan gedung Setda delapan lantai. Jika dilihat dari kondisi saat ini, Watid menilai progres baru mencapai lima persen. \"Sudah mulai pasang tiang pancang mungkin sekitar lima persen ya. Harusnya Januari ini progresnya sudah 25 persen, sudah tertinggal 20 persen,\" katanya. Pihaknya optimistis bahwa pekerjaan akan selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Watid berharap pembangunan gedung Setda delapan lantai bisa dipercepat dan ada iktikad baik dari pelaksana proyek untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak. \"Proses percepatan pembangunan yang nantinya dilakukan, mudah-mudahan tidak menurunkan kualitas pekerjaan. Memang butuh pengawasan, pelaksana dan pekerja yang profesional kalau mau maksimal,\" tuturnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Ir Budi Rahardjo MBA mengatakan, PT Rivomas Pentasurya, kontraktor pelaksana pembangunan saat ini me-reschedule atau revisi time schedule. Langkah tersebut dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan terlampau jauh antara time schedule dengan progres pembangunan di lapangan. \"Misalnya begini, schedule awal Januari progress-nya harus 11 persen. Nah, reschedule ini progresnya diubah 5 persen saja, nanti progress selanjutnya dipercepat,\" jelas Budi. Budi menjelaskan, untuk pembangunan gedung lebih dari empat lantai, bobot pondasi setidaknya sudah mencapai angka 15-20 persen. \"Kita bangun pondasinya dulu, kalau sudah jadi itu antara 15-20 persen. Selanjutnya diharapkan bisa lebih cepat,\" tuturnya. Lalu, sudah berapa persen pembangunan gedung Setda 8 lantai itu? Budi mengaku kesulitan memantau karena pengawas di bidang tersebut sudah mutasi. \"Jujur saja, ini masih masa transisi. Tapi mudah-mudahan progresnya cepat,\" katanya. Keterangan yang dihimpun Radar di lokasi proyek, tiang pancang gedung setda dipasang pada 46 titik. Rencananya, ada 900 batang tiang pancang yang akan digunakan. Di lokasi juga terlihat puluhan batang potongan tiang pancang di lokasi megaproyek senilai Rp86 miliar itu. Satu batang tiang pancang memiliki panjang sekitar 8-10 meter. Sedangkan, pada satu titik tiang pancang, sampai kedalamannya belasan meter. (mik)    

Tags :
Kategori :

Terkait