Kabupaten Cirebon Endemis Flu Burung, Rawan Virus Rabies

Kamis 02-02-2017,20:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Cuaca ekstrem yang saat ini tak menentu, harus diwaspadai. Apalagi diketahui, Kabupaten Cirebon telah dinyatakan sebagai endemis flu burung. Kabupaten Cirebon yang memiliki luas wilayah 1.071,05 km2, juga dinyatakan rawan (ancaman) terhadap virus rabies. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih. Dia menyebutkan, Kabupaten Cirebon memiliki populasi hewan ancaman flu burung sebanyak 1,4 juta. Sedangkan untuk hewan pembawa rabies (HPR) untuk populasi anjing berjumlah 2.000 ekor, kera sekitar 200 ekor dan ribuan kucing. \"Pernah ada temuan kasus flu burung beberapa tahun silam. Makanya, Kabupaten Cirebon saat ini sebagai salah satu daerah endemis flu burung,\" ungkapnya kepada Radar Cirebon. Kabupaten Cirebon memiliki daerah perbukitan yang berada di wilayah timur seperti Sedong, Paselaman dan lain-lain, tampaknya juga menjadi salah satu daerah yang rawan (ancaman) terhadap virus rabies. Karena di lokasi itu, terdapat ribuan anjing liar. \"Virus rabies yang ditularkan binatang, hingga kini menjadi ancaman masyarakat. Setelah tahun lalu ada lima orang yang terkena gigitan anjing, namun setelah dilakukan observasi dan pemberian obat dilaporkan negatif rabies,\" tuturnya. Pihaknya terus berupaya untuk mengeliminasi anjing liar dan pemberian vaksinasi kepada binatang peliharaan masyarakat agar tidak menularkan rabies. Untuk pemberian vaksin terhadap HPR, lanjutnya, hampir 100 persen dilakukan. Sedangkan dari jumlah populasi hewan dengan ancaman flu burung seperti unggas, ayam, itik dan lain-lain dengan jumlah 1,4 juta ekor itu hanya 75.000 yang baru bisa divaksinasi dan diberi vitamin serta obat-obatan. \"Untuk mengantisipasi merebaknya virus flu burung, kita sudah lakukan vaksinasi, namun belum maksimal. Hal itu lantaran keterbatasan anggaran. Namun saat ini, baik untuk peternak maupun pemilik hewan peliharaan sudah pandai untuk memelihara ternaknya. Karena mereka secara mandiri memberikan vitamin, pengobatan dan vaksinasi,\" jelas Encus. Karena itu, pihaknya berharap supaya ada tambahan anggaran untuk pengadaan vaksin flu burung, baik dari APBD Provinsi maupun bantuan APBN Pusat. \"Mudah-mudahan untuk tahun ini ada tambahan untuk vaksin. Artinya, yang biasanya 75.000 bisa meningkat. Untuk vaksinasi rabies yang mencapai 100 persen itu, selain bekerja sama dengan pemilik hewan peliharaan, kita juga bekerja sama dengan pengepul hewan liar seperti pengepul anjing yang berada di Panguragan,\" tandasnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait