Indramayu Gagal Capai Target PAD Retribusi Perizinan, Ini Sebabnya

Rabu 08-02-2017,09:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Pendapatan asli daerah (PAD) retribusi perizinan usaha tahun 2016 lalu ternyata gagal mencapai target. Dari target pencapaian pendapatan sebesar Rp 9 miliar pada 2016 lalu, ternyata hanya tercapai Rp 4,3 miliar. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu, M Alam Sukmajaya mempertanyakan pencapaian PAD sektor perizinan usaha yang masih rendah. \"Realisasinya di bawah target. Kami juga telah mengundang Kepala Badan Penanaman Modal dan Perrizinan (BPMP) Kabupaten Indramayu terkait rendahnya pencapaian target tersebut,\" kata Alam. Alam mengungkapkan, target Rp 9 miliar dinilai cukup realistis untuk bisa dicapai. Pasalnya potensi pendapatan dari perrizinan usaha juga cukup besar. Menurutnya, harus ada inovasi dari internal BPMP untuk meningkatkan target PAD ke depan. Selain pencapaian pendapatan perrizinan yang anjlok, ujar Alam, angka investasi juga mengalami penurunan. Faktor penyebab rendahnya capaian investasi, salah satunya akibat dibukanya tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Seperti diketahui, akses pintu tol Cipali di Kabupaten Indramayu hanya ada di Kecamatan Cikedung. Sementara pintu tol itu berjarak sekitar 40 km untuk sampai ke jalur pantura atau sekitar 64 km ke Indramayu Kota. Dampaknya, para pengguna kendaraan yang melewati jalan tol Cipali enggan keluar dari pintu tol Cipali di Kecamatan Cikedung. Mereka lebih memilih keluar di pintu tol Palimanan Kabupaten Cirebon. Sementara yang mau ke Kota Indramayu lebih memilih jalur pantura, karena waktu tempuh hampir sama. Kondisi itu membuat investor enggan menanamkan modalnya di Kabupaten Indramayu. Bahkan, ratusan usaha, terutama rumah makan yang telah bertahun-tahun beroperasi di sepanjang jalur pantura Indramayu gulung tikar. Hal itu berbeda dengan iklim investasi di Kota/Kabupaten Cirebon yang justru meningkat pesat. Sekitar 200 hotel baru, bahkan berdiri di Kota dan kabupaten Cirebon pasca beroperasinya tol Cipali. Hal itu dikarenakan,akses dari pintu tol di Cirebon lebih dekat. Keberadaan Tol Cipali itu akhirnya membuat Pemkab Indramayu menurunkan target investasinya pada 2016. Pada tahun 2016 lalu, target investasi di Kabupaten Indramayu hanya Rp 143 miliar. Sementara menurut anggota Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu, Dalam SH KN wilayah yang layak untuk dijadikan lokasi investasi adalah di Kecamatan Krangkeng. Di lokasi ini, masih belum ada industri atau perusahaan swasta yang berdiri. Padahal, secara geografis cukup strategis. \"Krangkeng merupakan perbatasan Kabupaten Cirebon serta tidak terlalu jauh dengan pelabuhan Cirebon, jadi cukup potensial,\" kata dia. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait