Dua Pelatih PMR Tewas

Jumat 28-09-2012,08:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

INDRAMAYU - Dua orang pelatih Palang Merah Remaja (PMR) MTs Al-Hidayah Patrol Kabupaten Indramayu, tewas mengenaskan dilindas truk box nopol B 8948 di Jalan Raya Pantura Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Kamis (27/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban tewas adalah Apriyadi alias Jiwo (30) warga Blok Weleni Desa Patrol Kecamatan Patrol dan Idah Rosyidah (27) warga Blok Tegal Taman Kecamatan Sukra. Keduanya tewas seketika di lokasi kejadian akibat mengalami pendarahan di bagian kepala serta bagian tubuh lainnya. Warga yang mengetahui peristiwa tersebut segera melaporkan insiden itu ke Mapolsek Lohbener untuk dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara Indramayu (RSBI) guna keperluan otopsi. Informasi yang dihimpun Radar, insiden tersebut bermula saat mobil truk box nopol B 8948 bermuatan besi dikemudikan Samiyaji (54) warga Jalan Agus Salim, Batu Malang, Jawa Timur, melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Sementara pengemudi sepeda motor Supra Fit nopol E 3026 TA yang dikemudikan Apriyadi dan membonceng Idah Rosyidah, melintas dari arah Jakarta menuju Indramayu kota. Nahas bagi kedua pengendara ini, niat baik mereka untuk melatih dan mendampingi murid MTs di GOR Singalodra Kecamatan Sindang, harus meregang nyawanya di jalur tengkorak pantura Indramayu. Diduga mengantuk, motor yang dikemudikan Apriyadi alias Jiwo hilang kendali dan menyeberang ke tengah jalan hingga menabrak median jalan. \"Kondisi pembatas jalan sangat rendah dengan ukuran kira-kira 5 cm,\" kata Kampeng alias Carnata (45) warga Desa Kiajaran Wetan di hadapan petugas. Kondisi motor tidak terlalu parah, hanya lecet-lecet saja. Namun, kondisi terparah dialami kedua korban. Pasalnya korban sempat terpelanting beberapa meter ke tengah jalan. Seketika itu dilindas mobil truk hingga tewas di lokasi, dengan luka yang mengerikan di bagian kepala serta bagian tubuh lainnya. Posisinya saat itu, motor berada di tepi jalan, sementara korban berada di belakang mobil truk dan tengah jalan usai tertabrak. Insiden yang mengerikan itu, sempat mengejutkan puluhan warga sekitar dan pengguna jalan. Warga yang terkejut segera melaporkan ke Mapolsek Lohbener untuk segera dievakuasi. Dalam peristiwa itu, mobil truk box nopol B 8948 dibawa kabur sopir cadangan. Sementara, pengemudi yang melindas kedua korban diamankan di Satlantas Mapolres Indramayu, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dimintai keterangan awal dari peristiwa itu. Kapolres Indramayu AKBP G Pangarso Rahardjo Winarsadi melalui Kasat Lantas AKP Irwandi, membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua orang pengemudi sepeda motor dan penumpangnya. Menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait insiden ini dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi. \"Kami juga menahan sopir truk box itu untuk dimintai keterangan lebih lanjut,\" ujarnya.   ULET DAN BERPRESTASI Saat tubuh kedua korban tergeletak berlumur darah, atribut PMR masih lengkap di badannya. Tampak di lehernya sebuah syal berwarna biru. Tanda syal berwarna biru yang berada di leher kedua korban sebagai tanda anggota PMR Madya. Di dalam tas dan sakunya juga ditemukan sebuah surat pemberitahuan yang ditandatangani Ketua PMI Kabupaten Indramayu, Dr H Suwito Handoyo. Dalam surat pemberitahuan juga tercatat sejumlah jadwal kegiatan. Mulai jadwal pembukaan Jumbara PMR pada Kamis, tanggal 27 September di GOR Singalodra. Pembukaan akan dimulai pukul 13.00. \"Kalau kita lihat dari jadwal yang ditemukan di dalam tas, kedua korban tampaknya terburu-buru. Hal itu terlihat pada jadwal kegiatan yang ada,\" jelas seorang saksi, Abdul Azis kepada Radar, saat ditemui di TKP. Peserta PMR Kabupaten Indramayu asal Kecamatan Sukra dan Patrol ini mengaku kehilangan karena kedua korban itu tercatat sebagai anggota PMR yang ulet dan berprestasi. \"Saya benar-benar merasa kehilangan atas kepergian kedua korban. Mereka gugur dalam menjalankan tugas mulia,\" terang Adi. Sementara, Ketua PMI Kabupaten Indramayu, Drs H Suwito Handoyo menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya korban. Untuk diketahui, kegiatan Jumbara PMR ke-VI PMI Kabupaten Indramayu diikuti seluruh pelajar SMP/MTs/SMA/SMK/MAN se-Kabupaten Indramayu. Sekolah yang mengirimkan peserta adalah sekolah yang mempunyai kelompok PMR tingkat Madya (SMP) dan wira (SMA). Setiap sekolah hanya mengirimkan satu kontingen dengan komposisi sebanyak 16 orang, pendamping 2 orang dan ketua kontingen 1 orang. Mereka akan mengikuti kegiatan tersebut selama empat hari yang berakhir hingga Minggu, tanggal 30 September. (sam/dun)

Tags :
Kategori :

Terkait