JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui, jalur distribusi masih menjadi masalah mendasar di sektor perdagangan. Mata rantai distribusi kebutuhan pokok yang begitu panjang membuat harga-harga di tengah masyarakat menjadi tinggi. Persoalan ini sempat disorot Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2017, di Istana Negara, Selasa (21/2). \"Ada hal yang mendasar disampaikan bapak presiden, kita menghadapi mata rantai yang begitu panjang. Betul, baru sebagian kami atasi,” kata Enggar usai rapat tersebut. Sebagai contoh adalah distribusi gula. Sebagian rantai distribusinya menurut menteri kelahiran Cirebon ini, sudah bisa diatasi. Begitu juga komoditas lain yang masih mondar-mandir dengan mata rantai begitu panjang dan berdampak pada tingginya harga di pasaran. Hal tersebut, kata mantan politikus Senayan ini, akan segera dibereskan meski bukan hal mudah. \"Sesuatu yang paling sulit, memotong mata rantai (distribusi) tidak semudah itu,\" ungkap dia. Namun, rantai distribusi yang begitu panjang tidak bisa dibiarkan. Apalagi ada sebagian terjadi karena ulah tengkulak. Karenanya, diperlukan upaya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mencari solusi yang tepat. \"Hal lain yang bisa kita sampaikan adalah kerja sama kemitraan antara pengusaha besar dengan UKM di daerah. Formulanya sedang kami siapkan dan dalam waktu yang tidak lama segera kami lakukan,\" tambah Enggar.(fat/jpnn)
Mendag Akui Tak Mudah Putus Rantai Distribusi Sembako
Selasa 21-02-2017,19:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :