Ridwan Kamil: Perangi Malas dengan Salat

Kamis 16-03-2017,10:11 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus berupaya mendorong anak muda salat subuh berjamaah di masjid. Sebab, hingga saat ini jamaah salat subuh masih didominasi lansia. Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, Kota Bandung memiliki kurang lebih 4.000 masjid yang tersebar di seluruh wilayah. Namun, rata-anak pemudanya kurang berinteraksi di masjid. ”Padahal anak muda itu mendominasi jumlah populasi kota bandung yang 60 persen di bawah 40 tahun,” ujarnya kemarin (15/3). Hal inilah yang mendasari pemerintah kota untuk mengampanyekan gerakan salah subuh di masjid. Salah satunya untuk meningkatkan partisipasi pemuda untuk salat subuh di masjid. ”Sebab, pemuda yang bisa salat subuh di masjid merupakan cerminan dari kekokohan mental dan spiritual,” kata dia. Tidak hanya dari sisi mental dan spiritual, bagi Emil, anak muda yang kerap salat subuh di masjid mencirikan sosok disiplin. Seiring sejalan pola kedisiplinan itu, Emil menilai, pemuda yang bangun pagi akan lebih sehat. ”Rohaninya, akidahnya tentu akan soleh dan solehah. Inilah negeri yang diimpikan,” tutur Emil. Namun, suami Atalia Kamil ini pun mengaku, cukup sulit untuk mengubah kebiasaan. Dan menjalankan kewajiban salat subuh, adalah waktu yang paling sulit untuk dilakukan masyarakat. ”Butuh upaya ekstra untuk bisa menguatkan diri sendiri melawan kemalasan. Dorongan dari diri sendiri juga ikut berperan,” ucapnya. Dia menegaskan, dalam syariat Islam, salat yang paling sulit itu salat subuh. ”Makanya ketika salat subuh bisa berjamaah di masjid bisa dilakukan, itu menandakan bahwa kekompakan warga ini masih terjaga,” tambah Emil. Tidak hanya mengampanyekan, nyatanya Emil juga berpandangan, salat subuh berjamaah bisa menjadi peredam gejolak situasi nasional yang cenderung memanas. Bagi dia, meningkatkan kegiatan keagamaan bisa memupuk nilai-nilai religious. Makanya, salat subuh berjamaah di masjid ini diharapkan membawa kedamaian akan menyejukkan negeri ini. ”Kita ingin mendinginkan suasana itu, mendamaikan di tempat yang paling sejuk, yaitu tempat ibadah, khususnya di masjid,” katanya. Oleh karena itu, dia menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk menggerakkan masyarakat di kewilayahan agar melakukan hal yang sama. Dengan demikian, gerakan ini bisa lebih masif hingga ke tatanan masyarakat paling rendah. ”Bagi yang sudah terbiasa, alhamdulillah. Bagi yang belum, seminggu sekali dicoba. Plus buat para calon mertua carilah menantu pilihan di saf salat subuh paling depan,” pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Wali Kota Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, dan Ketua MUI Kota Bandung K.H. Miftah Farid telah meluncurkan Gerakan Salat Subuh Berjamaah di Masjid Raya Bandung, Jalan Asia Afrika, Januari lalu. Tidak hanya itu, Pemkot Bandung juga sudah menyebarkan surat edaran kepada mahasiswa dan karang taruna untuk melaksanakan ibadah tersebut. (adv/fik/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait