SUMBER – Tower radio wireless Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon yang ambruk, Selasa (28/3), tidak berdampak serius bagi pelayanan administrasi kependudukan di 40 kecamatan. Sebab, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mempunyai radio cadangan untuk jaringan internet secara mandiri. Meski demikian, radio cadangan tersebut tidak berjalan secara maksimal. Demikian disampaikan Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon, Drs Moch Syafrudin kepada Radar Cirebon, Rabu (29/3). Menurutnya, selama ini untuk akses data yang dilakukan menggunakan dua radio, yakni milik Diskominfo dan Disdukcapil. Jika keduanya dioperasikan, maka jaringannya lancar. Hanya saja, tower milik Diskominfo ambruk, dan akhirnya pelayanan sedikit berbeda. “Seandainya memakai internet dari Diskominfo pada saat konsolidasi perekaman e-KTP, hanya membutuhkan waktu 2-3 detik saja. Namun semenjak memakai radio milik sendiri, sedikit berbeda, yakni kecepatannya 7-8 detik. Ya perbedaan sih pasti ada. Namanya juga kapasitas radio, pasti berbeda. Tapi pelayanan tetap berjalan, tidak ada kendala sama sekali,\" katanya. Mantan Kabag Umum Setda Kabupaten Cirebon itu menegaskan, pelayanan di seluruh kecamatan tidak mengalami gangguan atau terkendala akibat tower ambruk. Tapi, ada satu dua kecamatan yang terganggu. Namun, bukan karena gara-gara ambruknya tower Diskominfo. Sementara itu, Dinas Komunikasi dan Informatika segera mengambil langkah dengan melakukan pemasangan radio wireless atau sambungan jaringan melalui tower yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan. Kepala Seksi Infrastruktur Diskominfo, Fajar Sutrisno mengungkapkan, untuk sementara hingga tersambungnya jaringan di tower Disdik ini, sejumlah pelayanan melalui online terganggu. Di antaranya sistem informasi keuangan daerah, serta pelayanan kepegawaian. Selain itu, ada tiga OPD yang tingkat terganggu jaringannya paling parah, yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga dan Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Setelah ada komunikasi dengan pihak Disdik, akhirnya kita diizinkan untuk melakukan sambungan melalui tower yang ada di dinas ini. Hari ini (kemarin, red) kita langsung pasang, kemungkinan hingga jaringan bisa normal kembali membutuhkan waktu dua hingga tiga hari ke depan,” tutur Fajar. Sekretaris Diskominfo, Komarudin menyampaikan, bangunan rusak akibat menara telekomunikasi memang sudah dialokasikan senilai Rp500 juta. Tapi, rencana rehab tersebut harusnya dilakukan di bulan Mei 2017, bukan sekarang. “Rehab akan dimajukan. Sedangkan untuk tower sendiri dianggarkan di tahun 2018 senilai Rp750 juta,” imbuhnya. Untuk Wilayah Timur Cirebon (WTC), robohnya tower Diskominfo tidak terlalu berpengaruh kepada pelayanan di sejumlah kecamatan. Sebab, pelayanan online di kecamatan yang lebih banyak ke teknis perekaman e-KTP dan tidak terhubung dengan server Diskominfo. Kasi Penduduk dan Yanum Kecamatan Mundu, Dra Nining Nurhayatiningsih MM mengatakan, pelayanan masyarakat seperti perekaman e-KTP aman. “Kalau di kita lancar dan tidak ada gangguan. Pemohon pun terlayani dengan baik. Semuanya normal, bisa masuk ke SIAK juga,” ujarnya. (sam/dri)
Pasca Tower Diskominfo Roboh, Jaringan 3 OPD Terganggu
Kamis 30-03-2017,22:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :