Real Madrid Akhirnya Pertahankan Zidane

Selasa 18-04-2017,11:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

DI antara tiga piala yang bisa dimenangi Real Madrid musim ini cuma satu di satu ajang Real terlempar. Yakni Copa del Rey. Sedang sisanya, Liga Champions maupun La Liga, Los Merengues masih on the track. Karena \'prestasi\' itulah, entrenador Real Zinedine Zidane akan dipertahankan sampai musim 2017-2018 mendatang. Presiden Real Florentino Perez sepertinya tak mau berjudi soal siapa yang akan menakhodai Real jika bukan sosok seperti Zidane. Seperti diberitakan Marca kemarin (17/4), apapun hasil yang didapatkan Real musim ini di bawah Zidane maka Perez mempertahankannya. Bahkan seandainya lepas kedua gelar musim ini lepas. “Perez selalu menjadi pendukung terbesar Zidane. Bahkan sejak Zidane bergabung dengan Real sebagai gelandang. Transfer Zidane menjadi titik awal hubungan mutualisme keduanya,” tulis Marca. Marca menuliskan pola relasi keduanya itu memang berumur lebih dari satu dasawarsa. Saat Perez jadi Presiden Real periode pertama, 2000-2006, Zidane adalah bagian dari tim supermahal yang dibangun pengusaha berusia 70 tahun itu. Los Galacticos, demikian sebutan kumpulan pemain elite dunia yang ada di Real. Zidane pun menjadi pemain termahal dunia saat hijrah dari Juventus ke Real Madrid pada musim panas 2001. Banderolnya saat itu EUR 75 juta (Rp 1,06 triliun). Selain Zidane, nama-nama seperti Luis Figo, Ronaldo, David Beckham, dan Walter Samuel pun dihadirkan. Dengan ketenaran deretan bintang tersebut selama Los Galacticos edisi pertama Perez ini memboyong tujuh piala. “Zidane mendapatkan kepercayaan buta dari Perez. Sehingga performa (kalah-menang tim, red) tak akan melulu diukur karena Zidane sudah mendapatkan afeksi dari fans, staf, dan pemain,” tambah Marca. Sebelum ditahan imbang 1-1 oleh Atletico Madrid dalam Derbi Madrileno Sabtu (8/4) lalu Zidane sempat ditanya para jurnalis tentang masa depannya. Dan Zidane berkata tak mau berpikir soal masa depan bersama tim, namun lebih kepada hasil setiap laganya. Rupanya pesan tersirat Zidane agar Perez secepatnya mematenkan statusnya terbaca dengan apik. Perez memang tak ingin sosok yang memberinya trofi Liga Champions musim lalu itu pergi. Lantas bagaimana Zidane mendapat posisi yang sangat terhormat dalam tim? Pertama jelas karena Zidane adalah Zidane. Dia sudah menang berbagai gelar individu juga klub serta timnas. Zidane menang Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, La Liga, Serie A. Kalaupun ada yang dilewati Zidane di kancah Spanyol mungkin cuma trofi Copa del Rey. Perez juga sangat ingin menduplikasi kebesaran rivalnya Barcelona bersama Johan Cruyff. Mungkin ada baiknya menjadikan Zidane sebagai \'Cruyff-nya Real\'. Sukses sebagai pemain maupun pelatih. Dalam melatih, Zidane memang punya kekhasan. Yakni tak takut bereksperimen. Serta tidak menipu pemain dan memberikan respek yang besar kepada seluruh pemainnya. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait