Batal Hadir, SBY Utus Menlu

Jumat 12-10-2012,11:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Peringatan 10 Tahun Bom Bali JAKARTA - Peringatan 10 tahun tragedi bom Bali bakal berlangsung hari ini. Jika Perdana Menteri Australia Julia Gillard sudah memastikan akan ikut menghadiri peringatan peristiwa yang menewaskan 202 orang itu, tidak demikian dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sempat dikabarkan akan hadir, namun SBY ternyata tidak akan datang ke Pulau Dewata hari ini. \"Wakil pemerintah di acara tersebut adalah menlu. Presiden menugaskan menlu,\" ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Jakarta, kemarin (11/10). Meski ada perdana menteri Australia dalam acara itu, lanjut dia, tidak berarti presiden juga harus menghadirinya. Sebab, kedatangan Gillard bukan dalam kapasitas kunjungan kenegaraan resmi, melainkan untuk sebuah peringatan (commemoration). \"Kalau sifatnya seperti itu memang tidak ada kewajiban,\" kata Faiz, sapaan akrabnya. Menurut mantan juru bicara kementerian luar negeri itu, mungkin akan baik jika presiden bisa menghadiri acara tersebut. Namun presiden sudah memiliki agenda lain yang disusun jauh hari sebelumnya. \"Perwakilan pemerintah, dalam hal ini menlu, sudah pas,\" terangnya. Faiz menerangkan, dengan mengutus menlu, itu merupakan wujud penghormatan pemerintah dan tidak mengurangi arti penting kehadiran pejabat dari Australia. Seperti diberitakan, PM Gillard dan sejumlah pejabat dari Australia direncanakan akan datang ke Bali untuk mengikuti peringatan 10 tahun bom Bali. Sebanyak 88 dari 202 orang yang tewas dalam peristiwa itu memang berasal dari Negeri Kanguru itu. Peringatan yang akan dilangsungkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu diwarnai indikasi ancaman teror. Informasi intelijen menyebutkan, semua pihak harus mewaspadai ancaman kelompok teroris yang akan menjadikan acara tersebut sebagai sasaran aksi teror. Namun, Polda Bali masih terus mendalami laporan intelijen tersebut, baik bentuk maupun lokasi yang akan menjadi sasaran teror. Polda Bali telah menyiagakan 1.003 personel yang dibantu 118 personel dari Mabes Polri, 1.000 aparat TNI, serta didukung aparat pengamanan adat atau pecalang. Pihak pengamanan Australia juga turut terlibat dalam pengamanan.   UNDANGAN DATANG DARI 22 NEGARA Sementara itu, peringatan 10 tahun Tragedi Bom Bali I yang dihelat Pemerintah Australia di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali, hari ini bakal dihadiri undangan dari 22 negara. Mereka terdiri atas perwakilan pemerintah dan keluarga korban. \"Mereka kami sediakan 4.000 seat (kursi, red),\" terang salah satu panitia penyelenggara dari Kedutaan Besar Australia yang tidak mau disebut namanya. Peringatan kali ini memang dikendalikan pihak pemerintah Australia, baik dalam hal undangan, susunan acara, maupun pengamanan. Sementara, status Pemerintah Indonesia adalah mem-back up. Hingga kemarin (11/10) sejumlah tamu VVIP sudah tiba di Bali. Di antaranya mantan Perdana Menteri Australia John Howard dan Menteri Luar Negeri Marti Natalegawa. Sementara itu, aparat kepolisian bersenjata lengkap sejak sore mulai menyisir kawasan Garuda Wisnu Kencana dan diikuti sterilisasi lokasi pada malam harinya. Wakapolda Bali Brigjen Ketut Untung Yoga yang memimpin penyisiran menyatakan, sejauh ini tidak ditemukan indikasi mencurigakan, baik ancaman bom atau benda mencurigakan lain. \"Semua masih kondusif,\" katanya. Namun demikian, dia mengatakan indikasi teror masih ditelusuri intelijen. \"Kami berharap semua aman hingga selesai kegiatan,\" ujarnya. Sementara itu, masih terkait kesiapan peringatan 10 tahun bom Bali, Kabidhumas Polda Bali Kombespol Hariadi kemarin menyebutkan, untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas (lalin) di wilayah Kuta, Polda Bali akan menutup sementara arus lalin, khususnya menuju ground zero. \"Arus dari jalan Pantai Kuta diarahkan ke Jalan Legian atau Seminyak atau Jalan Sriwijaya menuju Kalan Dewi Sri,\" terangnya. Di sisi lain, pihak keamanan benar-benar ekstraketat mengamankan acara tersebut. Setidaknya, ada 20 objek vital yang akan dijaga ketat aparat Kepolisian Daerah (Polda) Bali. Menurut Yoga, tempat-tempat vital itu adalah kantor pemerintahan dan sejumlah objek wisata. Kata dia, peringatan itu menjadi perhatian serius Polda Bali karena akan dihadiri pejabat penting dan ribuan warga Australia. Dalam instruksinya, mewakili Kapolda Bali Irjen Pol Budi Gunawan, Untung Yoga menyatakan bahwa keamanan Bali sebagai harga mati. Personel Polri diminta tak lengah. \"Keamanan dan kenyamanan peringatan bom Bali ini adalah harga diri Polri, harga diri Bali, dan bangsa Indonesia,\" tegasnya. Tidak hanya kota. Pesisir pantai juga menjadi fokus pengamanan polisi. Polres Karangasem, wilayah timur Bali, misalnya, tetap menggeledah pengunjung di pintu masuk Pelabuhan Padangbai. Mereka juga menyisir sepanjang pantai di Karangasem. Bahkan, pengawasan ketat Pelabuhan Padangbai, Kamis (11/10) kemarin, dipimpin langsung Kapolres Karangasem AKBP Rudy Efendi. \"Pengawasan memang lebih ditingkatkan. Pengamanan ketat ini dilakukan 24 jam,\" jelas Rudy Efendi. Informasi yang berkembang, untuk mencegah aksi teror, peringatan bom Bali ini juga dipantau langsung oleh Mabes Polri. Bahkan, sejumlah personel dari Mabes Polri ini didatangkan. \"Ya, Mabes juga ikut memantau di sini (Karangasem, red),\" akunya. Bahkan, Densus 88 antiteror juga berjaga-jaga. \"Cuma, kami tidak bisa memastikan keberadaannya. Tapi, kehadiran mereka (Densus) tidak ada yang sedang diburu. Hanya berjaga-jaga,\" ungkapnya. Dari Bali bagian barat, pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, juga sangat ketat. Untuk mempersempit masuknya teroris atau orang yang ingin mengacaukan keamanan Bali maupun penyelundupan barang terlarang dan berbahaya, pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk dilakukan superketat, baik di pos 1 pintu masuk maupun di pos 2 atau pintu keluar pelabuhan. Semua sepeda motor diperiksa. Orang yang mengendarai dan yang dibonceng dipelototi beserta barang bawaan. Begitu pula mobil pribadi dan mobil penumpang seperti travel dan bus. Menurut Sandi Arsana, untuk pemeriksaan ketat di Pelabuhan Gilimanuk selama 24 jam, digunakan sistem dua sif. Setiap shif dilakukan 60 sampai 65 personel dari Polres, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, dan Brimob Detasemen C Pelopor Gilimanuk. Anggota yang ditugaskan membantu pemeriksaan KTP juga ditambah menjadi dua. \"Fokus perhatian dan prioritas kami yakni di pos 2, terutama menjelang tengah malam sampai subuh. Sebab, saat itulah kendaraan yang masuk Bali padat,\" jelasnya. Selain itu, pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di perairan Gilimanuk dengan patroli rutin Polair. Jalur-jalur tikus atau pelabuhan rakyat dan sepanjang pesisir juga dipelototi. Selain dilakukan Babinkamtibmas, mereka dibantu personel yang disebar. Peran serta masyarakat, aparat di desa atau kelurahan, dan tokoh juga sangat diharapkan. \"Minimal kami dibantu informasi jika ada yang mencurigakan. Sebab, polisi tidak akan cukup untuk mengawasi pantai yang panjangnya 70 kilometer lebih,\" ungkapnya. Di jalalan raya jurusan Denpasar-Gilimanuk juga dilakukan operasi kendaraan guna melapis pemeriksaan di Gilimanuk. Begitu mendekati Denpasar, operasi kembali dilakukan. Kali ini dilakukan anggota Polres Tabanan. Penjagaan sendiri dilakukan petugas Satlantas Polres di pos Adipura. Razia yang dipimpin Kanit Patroli Ipda Nengah Seriarta tersebut khusus menyasar kendaraan dengan pelat luar Bali. Makin dekat Denpasar, tepatnya di Terminal Mengwi, Pemkab Badung juga membentuk tim gabungan untuk menyasar penumpang. Tim gabungan ini terdiri atas tim satpol PP serta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Badung. Kepala Satpol PP Badung I Ketut Martha, didampingi Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional I Dewa Nyoman Oka memaparkan, pihaknya fokus memeriksa kelengkapan administrasi kependudukan setiap orang yang keluar dan masuk terminal. \"Pemeriksaan ini membantu pencegahan gangguan keamanan, terutama menjelang peringatan bom Bali,\" ungkap Martha. Pusat pengamanan Bali juga akan dilakukan di RS Sanglah. Sebab, PM Australia Julia Gillard direncanakan mengunjungi RS tersebut dalam rangka sepuluh tahun peringatan bom Bali, Jumat (12/10) hari ini. Julia Gillard dikabarkan akan ditemani Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Gubernur Bali Mangku Pastika. Mulai kemarin, lobi RS Sanglah sampai ruang VIP disterilkan. Bahkan, besok (hari ini) hanya dokter, perawat, dan pasien yang boleh ada di seputar tempat kunjungan itu. Pendamping pasien tidak diperkenankan masuk. Pasien akan dijaga perawat dan dokter. Bahkan, pegawai pun dilarang masuk. Yang diperbolehkan masuk hanya orang-orang yang sudah memakai ID card. Pantauan Radar Bali (Radar Cirebon Group), barisan polisi mulai berjaga-jaga di seputar RS Sanglah, kemarin. Bahkan, pasukan Paspampres juga mengecek keamanan RS Sanglah sehari sebelumnya. Banyak persiapan yang dilakukan untuk kunjungan ini. Bahkan, lubang di jalan keluar RS juga mulai diperbaiki dan diaspal. (pra/wan/dra/nom/san/nik/yes/fal/c2/ttg/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait