Baru Tanam sudah Menguning, Petani Terancam Gagal Panen

Jumat 05-05-2017,18:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Sejumlah petani di Desa Astana Mukti mengeluhkan kondisi tanaman padi yang kini mayoritas terlihat layu dan mulai menguning. Tanaman padi yang rata-rata berumur sekitar 30 sampai 40 hari tersebut, dipastikan membuat petani akan mengalami gagal panen karena perlahan-lahan tanaman padi akan mati. Padahal, perawatan yang dilakukan petani terbilang rutin. Pemberian pupuk dan obat pun dilakukan seperti biasa, namun kondisi tanaman terus memburuk dan terancam tidak terselamatkan. “Kita bingung, kalau tanam awal lagi sudah tidak mungkin. Kemarau akan segera tiba. Ini sih alamat gagal panen,” ujar H Sutarman, salah satu petani warga Desa Astanamukti, Kamis (4/5). Dia menceritakan awal tanaman padinya berubah menguning tersebut. Menurutnya, saat padi berusia sekitar 15 hari, ia kemudian menaburkan pupuk dan obat lainnya seperti urea, phonska, TS dan Za. “Awalnya baisa saja, tidak ada yang aneh. Namun setelah ditabur pupuk, esoknya mulai terlihat perubahan, daunnya perlahan-lahan menguning dan kemudian banyak yang mati. Awalnya sedikit kemudian menyebar,” imbuhnya. Karena peristiwa tersebut, dia menjadi enggan untuk kembali menaburi tanamannya dengan pupuk. Dia khawatir jika ditaburi pupuk dan obat tanaman, akan mati dan kerugiannya semakin besar. “Aturannya sekarang itu sudah tebar pupuk dan obat lagi. Tapi gak berani takut nambah parah,” tambahnya. Senada dengan H Sutarman, petani lainnya , Junaidi mengatakan, hampir 25 hektare sawah yang ada di Desa Astanamukti dalam kondisi serupa. Daun tanaman padi tiba-tiba berubah menguning dan mati. “Biaya satu hektare itu sekitar Rp6 juta, sekarang kondisinya begini, kita siap-siap rugi saja,” paparnya. Ia pun meminta dinas terkait untuk segera turun dan mengecek serta melihat langsung kondisi tanaman padi masyarakat. “Informasi yang saya dengar tidak di sini saja, di Lemahbang juga sama. Di Desa Beringin juga begini, dinas cepat turun, kami petani minta solusi,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait