CIREBON - Atribut Kraton Caruban Nagari seperti pelang akhirnya dipaksa diturunkan. Hal itu setelah puluhan anggota Laskar Macan Ali mendatangi Desa Wargabinangun, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, tadi sore (7/5).
Kedatangan Laskar Macan Ali itu dimediasi unsur Muspika Kaliwedi dengan kelompok yang mengklaim bagian dari Keraton Caruban Nagari. Termasuk Mohammad Muslim yang mengaku dirinya sebagai Raja Cirebon dan sejarawan.
(Baca: Muslim Mengaku Raja Cirebon, Laskar Macan Ali: Penghinaan Kesultanan Cirebon)
Hasil pertemuan itu menyebutkan bahwa Kraton Caruban Nagari di Kabupaten Cirebon tidak ada, termasuk istananya. Sehingga Kraton Caruban Nagari merupakan keraton palsu dan patut dibubarkan.
\"Kerajaan Caruban Nagari itu tidak ada termasuk kraton dan istana tidak ada. Ini sudah dikaji dan di sini kami sudah mengundang pakarnya baik dari sejarawan maupun spiritualnya. Itu tidak ada kerajaan Caruban Nagari. Itu rumah biasa tidak bisa disebut kraton ataupun Istana,\" tegas Prabudias, pimpinan Laskar Macan Ali dan keluarga Kasultanan Cirebon.Setelah pertemuan itu maka secara langsung pihak Kraton Caruban Nagari dipaksa langsung melepaskan atribut yang merupakan simbol-simbol Kesultanan Cirebon. Hingga Laskar Macan Ali membubarkan diri, atribut Kraton Caruban Nagari akhirnya dilepas sendiri.
\"Tolong turunkan plang dan atribut lainnya. Jangan mengatakan raja di Cirebon. Karena raja di Cirebon itu tidak ada. Kalau masi tetap melakukan itu maka kami akan melaporkannya secara hukum,\" tandas Prabudias. (cecep)