CIREBON – Rekomendasi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak mempengaruhi mekanisme penjaringan yang dilakukan DPD Parti Golkar Kota Cirebon. Meski sudah ada penunjukkan kepada Effendi Edo, usulan dari daerah hampir pasti berbeda. Sumber di DPD Partai Golkar Kota Cirebon mengungkapkan, sudah ada rapat, termasuk persiapan untuk melakukan penjaringan melalui rapat pleno yang diperluas. “Golkar Kota Cirebon memilih membuka penjaringan dengan rapat pleno diperluas. Artinya, itu melibatkan pengurus kecamatan dan pengurus kelurahan,” ujar sumber yang enggan diungkapkan identitasnya, Selasa (9/5). Pleno diperluas maksudnya membuka usulan dari pengurus kelurahan dan kecamatan baik kader internal maupun dari eksternal. Nama yang muncul bisa saja jadi pertimbangan di samping tetap membuka pendaftaran. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Golkar Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM mengungkapkan, 20 Mei mendatang akan dilakukan penjaringan nama-nama calon walikota dan calon wakil walikota. Dalam rapat akan dibahas usulan yang masuk lewat pleno diperluas. Setelah itu, Golkar akan membuka pendaftaran calon wali kota dan calon wakil wali kota 2018. Bahkan siapapun bisa mendaftarkan diri melalui Partai Golkar termasuk Effendi Edo. Irjen Pol Siswandi yang dikabarkan mencalonkan diri juga dipersilakan menempuh proses yang ditetapkan. Seperti diketahui, Rapimda DPD Partai Golkar Jawa Barat di Kabupaten Karawang sempat membuat heboh, karena diwarnai dengan rekomendasi ketua DPD terhadap kandidat walikota/bupati yang akan diusung. Khusus untuk Kota Cirebon, DPD Partai Golkar Jabar mengusulnya mengusung Effendi Edo yang menempati posisi keempat popularitas berdasarkan survei Instrat. Survei yang juga dibuka di rapimda itu sempat menimbulkan polemik. Di lain pihak, di Kota Cirebon kabarnya sudah ada empat nama yang bakal mendaftar lewat partai berlambang beringin itu yakni, Pangeran Reza, Irjen Pol Siswandi, drg Heru Purwanto MARS dan Effendi Edo. (abd)
Kategori :