JAKARTA- Mantan Dirut PT PLN (Persero) Eddie Widiono memberikan pernyataan yang membela Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis yang menjadi tersangka kasus dugaan suap pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan, Lampung. Eddie mengatakan tak ada pengaturan dalam proyek pembangkit tersebut. \"Tidak ada pengaturan proyek,\" kata Eddie usai diperiksa sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Terpidana kasus korupsi proyek outsourcing Customer Information System Rencana Induk Sistem Informasi (CIS-RISI) di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Tangerang itu tidak menjelaskan detail pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya. Ia hanya menjawab singkat dan buru-buru masuk mobil tahanan yang membawanya kembali ke LP Cipinanang. Kemarin adalah kali kedua KPK memeriksa Eddie sebagai saksi untuk Emir. Dalam kasus dugaan suap pembangunan PLTU Tarahan, KPK menetapkan legislator dari FPDIP Emir Moeis sebagai tersangka sejak pada 20 Juli lalu. Hingga kini KPK belum memeriksa Emir sebagai tersangka. Pengacara Eddie, Maqdir Ismail mengatakan kliennya tidak terlibat dalam proyek tahun 2004 tersebut. Menurut dia, proyek tersebut langsung berada dalam arahan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kala itu, Kementrian ESDM hanya meminta bantuan manajer wilayah setempat untuk mengerjakan proyek tersebut. \"Jadi jajaran direksi hampir tidak tahu,\" kata Maqdir. Ia menambahkan, kliennya memang dekat dengan Emir. Namun kedekatan tersebut tidak bisa diartikan ada permainan antara keduanya dalam proyek tersebut. Sebelumnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kasus dugaan korupsi PLTU merupakan pengembangan kasus CIS-RIS yang melibatkan Eddie. Pembangunan PLTU Tarahan 3 dan 4 dengan tenaga 2 x 100 megawatt mulai dilaksanakan pada 26 Juli 2004 dan telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dari Istana Negara pada 20 Agustus 2007. Sedangkan PLTU Tarahan Unit 4 telah beroperasi secara penuh pada 26 Oktober 2007 dan PLTU Unit 3 pada 26 Desember 2007. (sof)
Eddie Widiono Bela Emir Moeis
Kamis 18-10-2012,08:15 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :