Manchester City, Senjata Mematikan

Selasa 30-05-2017,13:45 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MANCHESTER – Claudio Bravo datang ke Manchester City dengan ekspektasi besar. Penampilannya selama dua musim di Barcelona (2014-2016) tidak hanya berbuah delapan trofi. Kelincahan kakinya dalam mendistribusikan passing, begitu sesuai dengan Juego de Posicion yang diterapkan manajer City, Pep Guardiola. Namun, hingga berakhirnya musim ini per 21 Mei kemarin, harapan kepada kiper Timnas Cile itu jauh panggang dari api. Bravo hanya mencatat 11 kali cleansheet, Guardiola nihil gelar. Karena itulah, menyongsong musim depan, sektor kiper menjadi concern utama Guardiola demi mempersiapkan skuad yang bisa menghancurkan Chelsea dan Antonio Conte. Kini, sosok kiper yang dibutuhkan Guardiola tidak hanya ahli dalam membuka permainan dari belakang. Namun juga yang hebat mengawal mistar gawang. Dan, pilihan itu pun jatuh kepada pilar Benfica, Ederson Moraes. Dipantau sejak Desember tahun lalu, pemuda Brasil berusia 23 tahun tersebut selangkah lagi bakal berpose dengan kostum The Citizens, sebutan City. Dilaporkan oleh Sky Sports, Ederson bakal segera terbang ke Manchester untuk menjalani tes medis, setelah Benfica menyetujui angka GBP 34,8 juta (Rp595,58 miliar) yang ditawarkan City. Nominal yang istimewa. Sebab, Ederson bakal menjadi kiper termahal dunia jika bergabung bersama City. Menggeser rekor milik Gianluigi Buffon yang sudah bertahan selama 26 tahun, ketika memutuskan pindah dari Juventus ke Parma dengan banderol GBP 33 juta (Rp564,78 miliar). Tentu, harga itu bakal menyeruakkan sebuah tanya yang besar. Sebab, ini adalah musim kedua Ederson dipercaya oleh treinador Benfica, Rui Vitoria, menjadi pilihan pertama menggeser kompatriot senegaranya, Julio Cesar. Namun, bagi kolumnis Goal, Sam Lee menyebut, jika saja Guardiola mengerti kemampuan sebenarnya dari Ederson, pemain kelahiran Sao Paulo tersebut bakal menjadi senjata paling mematikan City di musim depan. Sebab, salah satu kemampuan unik yang dipunyai oleh Ederson adalah tendangan gawangnya yang mampu menjangkau hingga kotak penalti lawan. Musim ini, dari 247 passing panjang yang dilakukannya, ada satu yang paling membekas bagi Ederson. Yaitu ketika melawan Vitoria de Guimaraes di pekan 33 Primeira Liga (13/5). Tendangan gawang yang dilakukannya mampu dijangkau oleh Raul Jimenez, yang kemudian tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Vitoria, Douglas, dan menorehkan satu dari lima gol kemenangan Benfica di menit 16. ”Dari kaki Ederson, seluruh serangan City bakal berevolusi,” tulis Lee dalam opininya. Artinya, jika selama ini Guardiola hanya mengandalkan serangan dengan passing-passing pendek, maka Sang Filsuf asal Spanyol tersebut bakal mencoba serangan balik cepat dengan memanfaatkan tendangan gawang jauh nan akurat dari Ederson. Memiliki kelebihan dalam tendangan jarak jauh, Ederson juga tak lupa dalam membuat gawangnya tetap kosong dari gol lawan. Eks pemain Rio Ave itu menorehkan 24 cleansheet, dan hanya kebobolan 27 gol. Yang paling fenomenal adalah ketika dirinya membawa Aguias, julukan Benfica, menang 1-0 dari Borussia Dortmund di leg pertama fase 16 besar Liga Champions (15/2). Saat itu, Ederson melakukan enam penyelamatan gemilang. Termasuk menggagalkan penalti Pierre-Emerick Aubameyang di menit 57. Sebuah aksi yang membuat nama-nama maestro sepak bola dunia angkat koki. ”Kiper ada untuk menyelamatkan tim, dan bocah Ederson itu melakukannya,” puji manajer United, Jose Mourinho, kepada Goal. ”Dia berhasil membuat dirinya sebagai pemain level top,” lanjut kiper Dortmund, Roman Buerki. Ederson sendiri, dengan merendah mengatakan inspirasinya untuk tetap bermain maksimal datang Cesar. ”Aku hanya memperhatikannya daripada berbincang dengannya. Sebab, aku mendapat banyak ilmu darinya,” ungkapnya. (apu)

Tags :
Kategori :

Terkait