ROMA – Dengan menahan ingus, dan matanya yang masih sembab, Francesco Totti berdiri di tengah lapangan Stadium Olimpico sembari memegang secarik kertas dini hari kemarin (29/5). Surat itu, AS Roma memang berhasil mengunci peringkat dua dari Napoli, via kemenangan tipis 3-2 ketika menjamu Genoa di giornata pemungkas Serie A musim ini. Namun, surat itu tidak sekadar berisi ucapan terima kasih kepada Romanisti, melainkan kata-kata perpisahan dari Il Capitano yang telah mengabdi selama 25 tahun (28 jika dihitung dengan karier juniornya) di Roma. Haru biru tidak hanya dirasakan Totti. Istrinya, Ilary Blasi, dan tiga anaknya; Cristian, Chanel, dan Isabel, juga merasakan hal yang sama. Allenatore Roma, Luciano Spalletti mengatakan, para pemain, hingga 70 ribu tifosi yang memadati Olimpico. ”Kita semua berada disini karena satu momen. Momen yang sejujurnya tidak pernah aku harapkan,” ungkap Totti dalam surat perpisahannya, seperti dilansir Football Italia. Sepanjang dua bulan terakhir dalam mempersiapkan musim terakhirnya berbaju Giallorossi, julukan Roma, Totti mengatakan perasaannya begitu berkecamuk. Sebab, dirinya harus berpisah dengan sepak bola. Sebuah hal yang menurutnya adalah mainan di masa kecilnya. Apalagi, berbagai macam kenangan yang terjadi di dalamnya saat Totti masih muda. Satu hal yang tentunya begitu membekas dalam diri Totti adalah ketika Roma merengkuh scudetto di musim 2000-2001 silam. Sebuah scudetto pertama dan terakhir sepanjang 619 kali penampilannya di Serie A, sekaligus yang ketiga dalam 89 tahun perjalanan rival sekota Lazio tersebut. ”Sampai saat ini, aku terus merinding ketika memimpikan momen di mana wasit meniupkan peluitnya tiga kali,” ujar Totti yang kemudian disambut tepuk tangan tifosi yang hadir. ”Hanya sepak bola tempat di mana aku bisa mengungkapkan semua yang aku rasakan,” lanjutnya. Namun, kini, kesenangan masa kecil itu harus tergerus dengan waktu. Totti kini bakal genap berumur 41 tahun pada 27 September nanti. Sebuah usia yang sudah sangat senja bagi seorang pesepak bola. Itulah mengapa dalam kalimatnya, Totti menggunakan istilah ”menjadi dewasa” untuk menggambarkan kenyataan bahwa dia harus segera melepaskan sepatu dari kakinya. ”Jika ini adalah mimpi, aku tidak ingin terus berada di dalamnya,” kata Totti dengan getaran dalam setiap nada bicaranya. ”Kenyataan ini adalah bagian terburuk. Sebab, aku tidak sanggup melepaskannya untuk terakhir kalinya. Aku terlalu takut memikirkan apa yang terjadi kemudian,” paparnya. Ya, dalam surat tersebut, terlihat jelas bahwa sebenarnya Il Pupone, sebutan Totti, masih ingin bermain. Namun, Spalletti sudah mengatakan bahwa tidak akan ada regenerasi jika dia berada di dalamnya. Totti pun harus menerima kenyataan untuk pensiun, dan mulai memikirkan kariernya di jajaran direksi. Direktur Umum Roma, Mauro Baldissoni mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan kontrak berdurasi enam musim sebagai Direktur Teknik kepada pemain yang terkenal versatile di lini tengah dan depan itu. ”Namun, saat ini Totti tengah berjuang untuk bertransisi,” kata Baldissoni kepada Mediaset Premium. Baldissoni melanjutkan, jika nantinya Totti lebih memilih untuk memperpanjang karirnya, Roma tidak akan menghalang-halangi. ”Malah, kami bakal menerima dengan tangan terbuka jika saja Totti kembali ke sini,” imbuhnya. (apu)
Totti Belum Siap Transisi, Begini Kata-Kata Perpisahannya dengan As Roma
Rabu 31-05-2017,04:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :