Diserang Virus Kerdil, Ratusan Petani Gagal Panen

Sabtu 03-06-2017,21:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon diminta cepat tanggap untuk melakukan penanggulangan virus kerdil hampa yang tengah menyerang ribuan hektare areal lahan pertanian padi di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, selain mengakibatkan gagal panen, virus tersebut dikhawatirkan belum mati sepenuhnya, sehingga akan mengancam petani yang akan memulai proses tanam ulang. “Saya yakin dinas sudah tahu, dan sekarang sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah ini (virus kerdil hampa, red). Tentunya penanganan segera harus dilakukan untuk memastikan virus-virus ini mati dan tidak mengancam petani,” ujar Ketua Komunitas MSP Indonesia, Bambang Mujiarto ST saat dihubungi Radar, Jumat (2/6). Menurut Bambang, varietas yang banyak terserang virus tersebut rata-rata varietas hibrida. Dia pun mengajak seluruh petani untuk kembali menggunakan bibit atau varietas unggul lokal yang lebih tahan terhadap penyakit, dan tidak terlalu membutuhkan banyak pupuk. “Memang varietas lokal tidak jaminan tidak terserang virus ini. Tapi minimal varietas lokal yang baru lebih kuat, tidak mudah terserang penyakit ataupun virus,” imbuhnya sembari meminta Dinas Pertanian bergerak cepat untuk mencari solusi. Sementara itu, salah seorang petani asal Desa Astanamukti, Mashudi mengatakan, jika saat ini petani tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena virus tersebut sudah kadung menyebar dan tidak bisa dikendalikan. Tanaman padi tersebut kini hanya bisa dibiarkan begitu saja, sehingga kondisinya kalah tinggi dengan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi. “Sudah tidak bisa diselamatkan, semuanya terjangkit. Padinya menguning, lama-lama kering dan lama-kelamaan mati. Daripada rugi lebih banyak, kita biarkan saja. Kalau ada yang minat ya buat pakan kambing, yang punya modal ya ganti, tidak tanam padi tapi tanam kangkung dan lainnya. Yang penting jangan padi dulu,” paparnya. Terpisah, Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abubakar mengatakan, setidaknya ada 2.000 hektare lahan pertanian padi yang terserang virus kerdil hampa. Dari angka tersebut, sedikitnya 800 petani terdampak dan mengalami kerugian. “Kalau untuk pengaruh kepada kebutuhan dan harga gabah tentu pasti ada. Tapi kita kan belum tahu, nunggu musim panen dulu,” ungkapnya. (dri)  

Tags :
Kategori :

Terkait