MOSCOW – Di antara delapan kontestan Piala Konfederasi yang gongnya bakal ditabuh Sabtu nanti (17/6), terdapat tiga tim yang baru pertama kali merasakan atmosfer turnamen yang mempertemukan enam jagoan konfederasi, serta tuan rumah, dan juara bertahan Piala Dunia. Ketiganya adalah kampiun Euro, Portugal, juara bertahan Copa America, Cile, dan Rusia sebagai host Piala Dunia tahun depan. Nah, baik Cile maupun Portugal boleh disebut sebagai debutan terfavorit untuk bersaing dengan Jerman dalam mengangkat trofi Piala Konfederasi kali pertama di Negeri Beruang Merah. Sebab, sepanjang tahun lalu, kedua tim sudah benar-benar membalikkan prediksi banyak pengamat sepak bola. Portugal misalnya. Negara yang saat ini menghuni ranking delapan versi FIFA itu dengan perkasa mampu menghantam Prancis, yang merupakan tuan rumah sekaligus tim paling favorit kampiun Euro 2016, via gol semata wayang yang dicetak oleh Eder di menit 109. Padahal, tim dengan julukan Seleccao das Quinas tersebut melewati fase grup sebagai salah satu tim peringkat tiga terbaik, setelah hanya mampu meraup tiga kali seri. Konfidensi skuad besutan Fernando Santos itu pun tengah meroket di Piala Konfederasi kali ini. Sebab, 23 pemain yang dipanggill kebanyakan baru saja membawa klubnya meraih trofi juara di kompetisi domestik. Misalnya saja Pepe (bek), dan kapten sekaligus megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, yang membantu Real Madrid menjadi double winners (La Liga dan Liga Champions) musim lalu. Performa mereka juga tengah stabil dengan selalu menang dalam dua pertandingan terakhir, pasca kalah 2-3 kontra Swedia di laga uji coba (29/3). Tidak hanya menyarangkan tujuh gol masing-masing ke gawang Siprus dan Latvia, kiper Rui Patricio sejauh ini juga belum memungut bola dari gawangnya. Hasil ini membuat treinador Portugal, Fernando Santos tersenyum. Sebab, skuadnya menampilkan permainan yang sesuai dengan yang diinginkannya guna menyongsong Piala Konfederasi. Pada laga perdana di Kazan Arena Senin dinihari (19/6), Ronaldo dkk bakal bersua jagoan Amerika Tengah, Meksiko. Dalam konferensi pers pasca kemenangan atas Latvia, Santos mengatakan bahwa skuadnya berhasil menampilkan permainan cepat. ”Aku memiliki keyakinan akan skuadku bakal memberikan determinasi lebih di ajang ini,” cetusnya seperti dilansir Sapo Desporto. Tidak jauh berbeda dengan Portugal, kiprah Cile menjadi penguasa Amerika Latin juga patut diperhitungkan. Bagaimana tidak, dalam dua edisi Copa America beruntun, mereka menghadapi tim adidaya CONMEBOL, Argentina, yang dikomando oleh mahabintang dunia, Lionel Messi. Namun, dalam total tiga kali pertemuan, La Roja, sebutan Cile, mampu mempecundangi La Albiceleste, sebutan Argentina. Termasuk dalam dua kali laga final. Banyak yang menjagokan skuad besutan Juan Antonio Pizzi tersebut bakal mengangkat Piala Konfederasi. Sebab, saat ini Cile bisa dikatakan memiliki Generasi Emas Sepak Bola. Dimulai dari mistar gawang yang dikawal oleh kiper Manchester City Claudio Bravo, kukuhnya lini tengah yang dikomando oleh gelandang Bayern Muenchen Arturo Vidal, hingga serangan Cile yang sangat trengginas karena dipimpin bintang Arsenal, Alexis Sanchez. Hanya, penampilan mereka sepanjang 2017 ini patut menuai pertanyaan. Dalam tujuh laga terakhir, Cile hanya bisa meraih tiga kemenangan. Malah, mereka tidak mampu menang dalam dua uji coba terakhir.Setelah ditahan Rusia 1-1 di Moskow (9/6), Cile harus menyerah 2-3 dari Rumania. Sudah begitu, beberapa rumor transfer yang menerpa para bintangnya, seperrti yang dialami oleh Bravo dan Sanchez, juga turut mempengaruhi konsentrasi.Namun, Pizzi berusaha menyikapinya dengan tenang. Dilansir dari Ahora Noticias, Direttore Tecnico berusia 49 tahun tersebut berujar bahwa persiapan mereka sudah cukup baik. ”Harus diakui rumor ini cukup mengganggu,” ucapnya. ”Namun, sejauh ini kondisi tim stabil. Kami tidak sabar bersaing dengan yang terbaik,” imbuh pelatih berkebangsaan Argentina tersebut. Sanchez sendiri menyatakan, Cile masih menjadi favorit pada edisi Piala Konfederasi ke-10 itu. ”Kami sudah ditempa untuk menyongsong ajang ini. Kami bakal jadi pemenang,” koarnya dilansir dari EFE. Lebih lanjut, meski secara komposisi tim tidak seglamor Portugal maupun Cile, tuan rumah ogah jika hanya sekadar numpang lewati. Sbornaya, sebutan Rusia, memilih untuk menggelar latihan di Neustift im Stubaital. Sebuah kawasan di Innsbruck-Land, Austria, yang memiliki ketinggian 3.261 mdpl, dan bersuhu 18 derajat Celcius. Pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov mengatakan, dipilihnya Neustift karena secara iklim tidak jauh berbeda dengan Saint Petersburg yang menjadi host laga perdana. ”Tempat ini memiliki lapangan berstandar, hotel yang cukup dekat dengan kota, sehingga para pemain merasa tenang,” ujar Cherchesov kepada agensi berita TASS. (apu)
3 Tim Debutan Jadi Favorit Juara Konfederasi 2017
Jumat 16-06-2017,06:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :