CIREBON - Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia, bukan pemberian maupun hadiah. Akan tetapi direbut dengan tetesan darah, air mata dan perjuangan melawan para penjajah. \"Kemerdekaan Indonesia adalah perjalanan panjang sejarah yang mengorbankan harta, jiwa dan raga dalam mengusir penjajah. Baik itu dilakukan oleh Tentara Rakyat Indonesia yang sekarang menjadi TNI. Kemudian ada gerakan Budi Oetomo melalui Sumpah Pemuda,\" kata anggota DPR/MPR RI Dr HE Herman Khaeron (Hero) saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kodim 0620 Sumber, Kabupaten Cirebon, belum lama ini. Dikatakan Hero, kemerdekaan tersebut bertujuan untuk menjadikan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. \"Termasuk juga TNI-nya makmur,\" ucapnya di hadapan perwira dan prajurit di lingkungan Kodim 0620 Sumber. Dengan semangat gotong-royong, kata dia perbedaan yang ada baik suku, bahasa, agama dan budaya tak menjadikan halangan untuk mewujudkan kemerdekaan. Justru, perbedaan itu menjadi kekuatan bangsa yang diikat dalam Bhineka Tunggal Ika. \"Pancasila lahir dari nilai-nilai gotong royong. Dan pada tanggal 18-Agustus-1945, Pancasila ditetapkan sebagai falsafah dan ideologi resmi Negara,\" paparnya. Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Hero juga memaparkan tentang kerjasama DPR RI dengan TNI khususnya soal ketahanan pangan. Di mana Babinsa dilibatkan dalam membantu petani. Sementara itu, Dandim 0620 Sumber, Letkol (Inf) Irwan Budiana menjelaskan Bhineka Tunggal Ika menjadi perekat bangsa. Meski terdiri dari 6 agama, 259 bahasa daerah, 1128 suku dan 17.000 pulau. \"Walapun berbeda-beda tapi satu yakni NKRI dengan idelogi Pancasila,\" jelasnya. Pihaknya juga telah melaksanakan program tentang pengamalan Pancasila dengan sasaran pelajar SMP dan SMA yang dikemas lewat \"Pekan Pancasila\". \"Kita mengedukasi pelajar tentang Pancasila, dengan format pembelajaran yang menghibur,\" pungkasnya. (fen)
Hero: Pancasila Lahir dari Gotong-Royong
Senin 19-06-2017,13:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :