KUNINGAN - Nama Sekretaris DPRD (Sekwan) H Suraja SE MSi mendadak naik daun. Pasalnya, birokrat yang pernah malang melintang menjadi camat tersebut dianggap pantas untuk menggantikan posisi Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi yang akan pensiun, 1 Maret 2018. Selain dikenal piawai melakukan komunikasi, supel dan memahami politik lantaran posisinya sebagai sekwan, Suraja juga cukup senior di kalangan pejabat eselon IIb. Maklum saja, pria kelahiran Jogjakarta itu akan memasuki pensiun setahun berikutnya setelah Yosep. Tak hanya mendapat sokongan dari kalangan birokrat serta elemen masyarakat lainnya, Suraja juga memperoleh apresiasi dari Apang Sujaman SPd, Ketua Bamperda DPRD Kabupaten Kuningan. Politisi kawakan asal PDI Perjuangan tersebut tak sungkan-sungkan mendukung Suraja sebagai calon pengganti Yosep. Dalam penilaiannya, Suraja mampu menyinergikan hubungan antara eksekutif dan legasilatif. “Dari segi kemampuan, Pak Suraja ini sangat layak untuk menduduki pos Sekda. Bukan tanpa sebab saya menjagokannya. Selama ini saya sangat mengenal betul kinerja Pak Suraja saat ini,” tegas Apang kepada Radar. Menurut Apang, di jajaran pejabat eselon IIb, Suraja juga cukup senior dan pengalaman di birokrasi. Sebelum menjadi sekwan sekarang, Suraja meniti karir dari bawah. Bahkan pernah menjadi camat dengan rentang waktu yang cukup lama. Di tambah lagi dengan jabatan lainnya. Sehingga pengalamannya juga cukup mumpuni. “Sebenarnya banyak juga pejabat eselon IIb yang senior. Namun bukan mengecilkan peluang yang lain, namun kans Pak Suraja lebih besar. Secara pribadi, saya mendukung yang bersangkutan untuk menjadi sekda,” sebut anggota DPRD Kabupaten Kuningan tersebut. Satu lagi yang menjadi acuan dirinya yakni masa dinas Suraja sebagai PNS, tidak lama lagi atau pensiun di tahun 2019. Sehingga jika nantinya diangkat menjadi sekda, hanya akan menjabat selama setahun. Itu berbeda jika bupati mengangkat atau menunjuk pengganti Yosep yang masa kerjanya masih lama. “Ini juga sebagai jenjang karir ke depannya bagi pejabat di lingkup Pemkab Kuningan. daftar urut kepangkatan (DUK) harus juga dipakai oleh bupati ketika menunjuk sekda. Biarkan mereka bersaing sebelum memasuki pensiun,” saran Apang. Dia menambahkan, posisi sekda sangat strategis sebagai jembatan penghubung antar eksekutif dan legislatif. Karena itu, figur seorang sekda harus yang benar-benar memahami tugas dan fungsinya serta mampu menjadi fasilitator yang baik antara dua lembaga. “Dan itu saya lihat criteria seperti itu ada pada sosok Suraja. Pengalamannya sebagai sekwan sudah teruji, di mana dia bisa luwes memerankan perannya ketika eksekutif dan legislatif bertemu. Kemudian juga, sekda harus menjadi pengayom bagi birokrat yang berada di bawahnya,” ujarnya. Dukungan terhadap Suraja juga dilontarkan anggota dewan lainnya, Nuzul Razhdy SE. Pria yang akrab dipanggil Zul itu mengatakan, yang terpenting untuk menjadi sekda yakni syarat normative terpenuhi, di mana pejabat eselon IIb tersebut sudah menduduki beberapa jabatan sebagai kepala dinas. Dan itu sudah ada pada diri Suraja. “Pak Suraja ini sudah memenuhi syarat normatif, sehingga layak menjadi sekda. Apalagi selama menjadi sekwan, yang bersangkutan berhasil mengatasi berbagai persoalan kendati belum lama menjadi sekwan,” tutur Zul. Selain Suraja, Zul juga melihat pejabat lainnya berpeluang menjadi sekda adalah HM Ridwan Setiawan SH MH MSi. Namun Ridwan sendiri masih memiliki waktu panjang untuk menjadi sekda yang akan datang. “Menurut saya, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada pejabat yang masa pensiunnya tidak lebih dari setahun lagi menjadi sekda. Toh mereka juga mempunyai kemampuan. Selain itu juga agar jenjang karir juga jelas. Antara lain senioritas juga menjadi catatan sebelum mengambil keputusan,” ungkap Zul. (ags)
Suraja Lebih Senior dan Dianggap Layak Gantikan Sekda Yosep
Senin 19-06-2017,13:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :