“Dollarumma” Tetap Tersenyum

Selasa 20-06-2017,09:58 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MILAN – Keputusan Gianluigi Donnarumma untuk tidak memperpanjang kontraknya yang bakal habis musim depan pada Kamis lalu (15/6), tidak hanya mengejutkan, namun juga melukai hati fans Milan. Reaksi pun bermunculan bagi kiper yang diklaim sebagai suksesor Gianluigi Buffon tersebut. Jika pada pekan lalu dedengkot Curva Sud, Giancarlo Capelli menyerukan agar Donnarumma tidak dimainkan di musim depan, maka dinihari kemarin (19/6), perlakuan Milanisti kepada portiere 18 tahun itu lebih ”kreatif” lagi. Pada laga perdana Euro U-21 di Polandia, ketika Italia melawan Denmark, beberapa Milanisti yang ada di Polandia membentangkan banner yang tulisannya begitu satir; Dollarumma. Tidak hanya membentangkan banner, tifosi Rossoneri, julukan Milan, itu juga melemparkan beberapa yang dolar palsu kepada kiper kelahiran Naples tersebut dan menyanyikan chant ejekan. Sehingga, laga sempat dihentikan oleh wasit Ivan Kruzliak karena ball boy harus membersihkan uang itu. Namun, Donnarumma tetap tak bergeming, dan berhasil mengantarkan Azzurrini, sebutan Italia U-21, menang 2-0 dari Denmark U-21. Malah, seperti dilansir Football Italia, Donnarumma tetap berusaha optimis di hadapan awak media yang menunggunya. ”Non si vede la mia faccia? Sorriso sempre (Kalian tidak melihat wajahku? Tetap tersenyum),” kata Donnarumma sambil memasang senyum, sebelum kemudian berlalu. Reaksi Donnarumma itu menimbulkan reaksi dari banyak pihak. Allenatore Azzurrini, Gianluigi Di Biagio memuji Donnarumma yang tetap tenang meski berada dalam teror pendukungnya sendiri. Di Biagio menyatakan, meski 18 tahun, namun Donnarumma memperlihatkan sosok seolah dia telah berkepala tiga. ”Dia begitu tenang, seperti dia sudah mempersiapkan akan datangnya insiden di luar sepak bola ini,” puji pelatih 46 tahun tersebut. Super agen yang menaungi Donnarumma, Mino Raiola, juga angkat bicara. Dia mengecam aksi itu sebagai bagian dari ancaman yang terus dilakukan oleh Milanisti kepada Donnarumma dan keluarganya. Raiola, yang juga menjadi agen dari Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Mario Balotelli tersebut menjelaskan, sudah banyak sekali perlakuan tidak menyenangkan yang menerpa kiper 196 cm tersebut sepanjang proses negosiasi perpanjangan kontrak. Tidak jelas apa yang dimaksud oleh agen 49 tahun itu. Namun, Football Italia melansir bahwa saudara ipar Donnarumma menerima ejekan terhadap toko kue yang dikelola, dengan oknum tersebut berkata dimakanannya terdapat cacing dan kecoa. Selain itu, Raiola juga mengklaim adanya spanduk di Milanello, markas latihan Milan, yang berisi berbagai ancaman terhadap Donnarumma. ”Klub seharusnya melindungi pemain,” kecam Raiola dalam wawancara tertutup dengan Sky Sport Italia, Mediaset Premium, dan Rai Sport. ”Itu yang membuat Gigio berkata demikian kepadaku. Mino, aku rasa aku tidak bisa melanjutkan negosiasi kepada orang yang telah menghinaku dan keluargaku,” lanjutnya. Raiola pun memastikan bahwa keputusan tersebut murni tidak berkaitan dengan fiscal. Atau rumor yang menyebutkan dirinya tengah berbicara dengan Juventus dan Real Madrid. ”Memang ada penawaran dari mereka. Namun, sejauh ini aku belum berbicara,” katanya. Disisi lain, CEO Il Diavolo, julukan lain Milan, Marco Fassone mengeluhkan bahwa Donnarumma terlalu gegabah karena terlalu mendengarkan ucapan dari Raiola. Namun, kiper muda itu telah menentukan masa depannya. Karena itu, Fassone menyatakan bahwa Milan saat ini tengah mencari pengganti. Setelah dikaitkan dengan Pepe Reina (Napoli), maupun Neto (Juventus), Fassone mengonfirmasi bahwa pilihan Milan jatuh kepada kiper Genoa, Mattia Perin. Sky Sport Italia memberitakan, EUR 15 juta (Rp223,36 miliar) adalah harga yang diminta oleh Presiden Genoa, Enrico Preziosi. Milan pun menyanggupinya dengan syarat, mereka bakal meletakkan Down Payment (DP) sebesar EUR 7 juta (Rp104,23 miliar). Sedangkan EUR 8 juta sisanya (Rp119,12 miliar) diberikan sebagai bonus performa. Fassone berujar, Direktur Olahraga Milan, Massimiliano Mirabelli telah menyusun daftar kiper yang bakal mereka targetkan. ”Namun jelas, Perin adalah prioritas kami,” ungkap Fassone kepada Sky Sport Italia. Direktur Olahraga  Il Grifone, julukan Genoa, Mario Donatelli, dalam wawancaranya dengan Radio Crc mengatakan, jika tidak ada aral melintang, kesepakatan Genoa dengan Milan untuk kiper 24 tahun tersebut bakal rampung bulan ini. Namun, Fassone melanjutkan ada faktor lain yang bisa menjadi penghalang. Hal itu adalah Perin yang kerap dibekap cedera Cruciate Ligament Rupture. Sepanjang 2016-2017, Perin sudah dua kali terkena. Yang pertama terjadi pada 11 April 2016, dan membuatnya harus absen hingga awal musim, 18 Agustus 2016. Kemudian cedera ligamen kedua terjadi pada 8 Januari lalu yang menyudahi kiprah Perin di liga. ”Jika dia bisa menemukan solusi untuk mengatasi isu terbesarnya, dia adalah kandidat utama kami,” paparnya. (apu)

Tags :
Kategori :

Terkait