Meksiko v Rusia, Saatnya Untuk Berkaca

Sabtu 24-06-2017,14:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KAZAN – Rusia mampu menembus fase knockout Piala Dunia untuk pertama kalinya di tahun depan? Belum bisa diprediksi karena masih ada 11 bulan 20 hari ke depan sebelum kick-off Piala Dunia pada 14 Juni 2018. Tapi, setidaknya Rusia mulai kini bisa berkaca apakah mereka layak untuk memimpikannya. Lolos atau tidaknya Sbornaya – julukan timnas Rusia – dari fase grup Piala Konfederasi. Itu yang bisa menjadi salah satu standar ukurannya. Nah, kunci dari prestasi terbaik Rusia pada major tournament tersebut akan ditentukan di Kazan Arena, Kazan, malam nanti WIB, tepatnya saat menghadapi Meksiko. \'\'Fans akan melihat kami bertarung hingga akhir,\'\' klaim Fyodor Kudryashov, bek tengah  Rusia, dalam wawancaranya dengan situs resmi FIFA. Ya, hanya dengan kemenangan yang bisa membungkam keraguan publik Rusia. Apalagi, sebelum laga, dari sebuah poling Sport Express, rata-rata orang Rusia masih ragu dengan prestasi timnasnya di Piala Dunia nanti. Kudryashov menyebut, pelatih Stanislav Cherchesov sudah menyiapkan formula terbaik untuk meredam Meksiko yang masih unbeaten. \'\'Lalu, kami akan menganalisa dan menemukan jalan keluar dari kesalahan kami. Jika kami mengawali laga di Kazan seperti yang dimainkan di babak kedua (melawan Portugal), kami akan baik-baik saja,\'\' lanjutnya. Fakta yang masih belum bisa diatasi Igor Akinfeev dkk. Mereka masih belum bisa panas sejak awal begitu menghadapi tim besar. Di era Cherchesov Rusia selalu sudah kebobolan sejak 30 menit pertama. Terakhir saat melawan Belgia (28/3). Sisi kanan area pertahanan Rusia yang harus diperingatkan sejak awal Di dua laga terakhir, sisi itu lebih mudah ditembus lawan. Salah satunya skema serangan sebelum Cristiano Ronaldo mempecundangi Akinfeev di laga ke-100-nya, Rabu lalu (21/6). Itu sejalan dengan kekuatan sayap kiri El Tri, julukan Meksiko, yang dominan memberi suplai bola ke lini depan di laga melawan Selandia Baru lalu (22/6). Cherchesov pun menyerukan pada pemainnya agar menekan kesalahan di sana. Terlebih, malam nanti Meksiko bakal main dengan kekuatan terbaiknya. Salah satunya memainkan Javier Hernandez di lini depan. \'\'Karena, ini bak laga final, baik bagi kami, juga bagi Meksiko,\'\' koar Cherchesov, dikutip Four Four Two. Selain memainkan tim terbaik, Meksiko juga akan main dengan skuad lebih segar dalam  laga ini. Pasalnya, mereka baru saja mengistirahatkan sekitar delapan penggawanya dalam laga sebelumnya. Dikutip Deportes Televisa, bek tengah Nestor Araujo yang akan main lagi sebagai starter malam nanti WIB, menilai Rusia tak jauh beda dengan Selandia Baru. Terutama dari kekuatan bertahannya yang kerap menempatkan lima beknya ketika lawan menekan. Karenanya, Araujo meminta rekannya lebih kreatif dalam membongkar defense yang dimainkan Rusia. \'\'Karena, kami tidak ingin patah hati. Ini laga yang penting,\'\' tutur bek dengan 17 caps timnas itu. Pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, kepada Cable Noticias menganggap Rusia sebagai tim yang hebat. \'\'Tentunya dengan mendapat dukungan dari orang di belakangnya, mereka bisa menyulitkan lawan untuk menang,\'\' ungkap Osorio. Dia pun menantang pemainnya supaya bisa menunjukkan mereka lebih matang dari Rusia. \'\'Ini soal sekarang atau tidak sama sekali,\'\' lanjut pelatih berusia 56 tahun itu. Mengapa Rusia harus menghabisi perlawanan Meksiko seperti yang pernah mereka catat pada 1994 silam? Ketika itu dalam laga persahabatan Rusia mengalahkan Meksiko dengan skor 4-1. Itu pertemuan terakhir kedua negara ini sebelum akhirnya kembali bersua pada matchday 3 Grup A Piala Konfederasi ini. Rusia harus menang karena Portugal “cuma” menghadapi Selandia Baru, tim yang sudah  tersingkir dari fase grup Piala Konfederasi ini. Hanya, Rusia bisa berharap Seleccao das Quinas – julukan Portugal – kembali menemui kesialannya melawan negara yang dari sisi kekuatannya jauh dari mereka. Ingat heroiknya Islandia dan Hungaria yang mampu menahan Portugal pada fase grup di Euro 2016? Dua negara itu juga tak diunggulkan saat bertemu Portugal. Dibandingkan Selandia Baru, dua negara itu (Islandia dan Hungaria) juga nothing to lose ketika meredam Ronaldo dkk. \'\'Pelajarannya, kami harus tetap respek pada lawan,\'\' sebut bek Portugal, Pepe. Kehilangan Raphael Guerreiro menyisakan tugas bagi pelatih Fernando Santos. Karena, mereka harus mencari sosok lain di sayap kirinya. Tanpa Raphael Santos mesti memaksimalkan Eliseu. Dibandingkan dengan Raphael, Eliseu tidak punya mobilitas ketika dalam transisi dari bertahan ke menyerang, atau sebaliknya. Sialnya, pada sesi latihan Jumat pagi kemarin waktu setempat (23/6), Eliseu tak terlihat di lapangan. Sebagaimana dilansir Zerozero, bek yang membela Benfica tersebut tak kelihatan. Dia disebutkan absen latihan karena terkena flu. Tidak disebutkan seberapa parah flunya, tetapi ini bisa jadi alarm bagi Santos. Selain Eliseu, Santos tidak punya stok lain di posisi tersebut. Salah satu opsi bagi Santos untuk sisi kiri itu, Nelson Semedo yang biasa bermain di bek kanan, bisa digeser ke sisi kiri. Di klubnya, Benfica, Semedo juga bisa dimainkan di posisi itu sekalipun dia bermain dengan kaki kanan sebagai kekuatannya. Terlepas dari persoalan di sisi kiri itu, Santos harus bisa menunjukan bahwa negara juara Euro masih mampu melenggang ke semifinal Piala Konfederasi. Meneruskan tren Spanyol saat dua edisi terakhir Piala Konfederasi. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait