Boboy Usia 17 Tahun, Ikut Survei Mapolda Sumut sebelum Penyerangan

Selasa 27-06-2017,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA-Polri menetapkan tiga tersangka kasus penyerangan Mapolda Sumut Sabtu dini hari (25/6) lalu. Dua di antaranya merupakan pelaku yang menikam Aiptu Martua Sigalingging. Yakni Syawaluddin Pakpahan (SP) dan Ardial Ramadhana (AR). Nama kedua meninggal dunia di lokasi kejadian.  Sedangkan SP, masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Satu tersangka lainnya bernama Hendri Pratama alias Boboy. Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan, Boboy merupakan pemuda berusia 17 tahun yang teridentifikasi membantu kedua pelaku. ”Peran BB bersama pelaku AR membantu melakukan survei satu minggu sebelum kejadian ke Mapolda Sumut,” terang dia. Atas tindakan tersebut, Boboy dijerat hukuman dengan pasal serupa yang dikenakan kepada kedua pelaku. Yakni pasal 6 dan atau 7 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan atau pasal 340 KUHP. Dalam penyidikan kasus penyerangan Mapolda Sumut, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. “Ada 12 orang yang sudah diperiksa sebagai saksi,” kata pria yang akrab dipanggil Martin itu. Termasuk di antaranya Boboy yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, keluarga pelaku juga turut masuk dalam data 12 saksi yang sudah diperiksa. Baik isteri, anak, maupun orang tua pelaku. “Sudah dipulangkan,” ucap Martin. Petugas juga sudah menggeledah sejumlah lokasi. Tidak terkecuali tempat tinggal kedua pelaku. Dari penggeledahan itu, mereka mengamankan beberapa barang bukti. Mulai buku tulis, sepeda motor, telepon genggam, buku nikah, sampai kartu keluarga. Sementara itu, Menkopolhukam Wiranto meminta publik lebih aware dengan kondisi di lingkungannya. Terutama, terhadap orang-orang yang tidak dikenal. “Paling tidak, itu bisa menjadi early warning system,” terangnya. Menurutnya, bila ada aktivitas yang aneh, sebaiknya masyarakat langsung melaporkan ke aparat setempat. Dari situ, aparat yang akan menyelidiki apakah aktivitas tersebut memang mencurigakan dan perlu tindak lanjut atau dinyatakan aman. Peran masyarakat menjadi vital karena jangkauan aparat keamanan tidak bisa sampai 100 persen wilayah. Celah pengawasan itulah yang dimanfaatkan kelompok teroris. Apalagi, aksi teror belakangan ini semakin sulit diprediksi kapan bakal dilakukan. Menurut mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu, dalam menjalankan aksinya, pelaku teror tidak akan menunggu momen tertentu. Terbukti, pada hari H idul Fitri masih terjadi serangan. “Bagi mereka, tatkala kita lengah ya mereka mengadakan suatu aksi,” lanjut Wiranto. Karena itulah, di internal aparat sudah ada perintah agar lebih waspada terhadap kemungkinan aksi teror. Apalagi, beberapa tahun belakangan aparat keamanan selalu menjadi sasaran utama. Dua serangan terakhir sudah membuat dua personel Polri gugur. Meskipun demikian, tambahnya, masyarakat tidak perlu cemas berlebihan. Masyarakat cukup mengambil peran di lingkungan masing-masing. Selebihnya, aparat keamanan yang akan bekerja. “Masyarakat harap tenang. Aparat yang akan bekerja secara maksimal,”tambahnya. (byu/syn) Para Pelaku Teror: 1. Syawaluddin Pakpahan (SP) Umur : 43 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Alamat Jalan Pelajar Ujung Gang Kecil Nomor 21 A, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan Keterangan : Dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan luka tembak di kaki 2. Ardial Ramadhana (AR) Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Sisingamangaraja Gang Supir Nomor 3, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan Keterangan : Meninggal di lokasi kejadian dengan luka tembak pada bagian dada 3. Hendri Pratama (Boboy) Umur : 17 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Sisingamangaraja Gang Supir, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan Keterangan : Membantu pelaku menyurvei Mapolda Sumut seminggu sebelum penyerangan Sumber: Divhumas Polri

Tags :
Kategori :

Terkait