Jerman vs Meksiko, Pentas Generasi 2015

Kamis 29-06-2017,20:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

SOCHI – Marc-Andre Ter-Stegen dan Max Meyer pernah memiliki memori buruk di Republik Ceko, dua tahun lalu. Keduanya gagal membawa Jerman lolos ke final Euro U-21 2015 setelah dihabisi Portugal lima gol tanpa balas di semifinal. Di 2017, dua pemain dari generasi 2015 itu pun terpisah. Ter Stegen di bawa Joachim Loew ke timnas senior di Piala Konfederasi 2017. Meyer ke Polandia untuk mengejar gelar kedua Die Mannschaft –julukan Timnas Jerman– di Euro U-21. Nah, Meyer dan skuad Jerman U-21 sudah sampai di final begitu mengalahkan Inggris U-21 di semifinal lewat adu penalti 4-3 setelah berimbang 2-2 di waktu normal, kemarin WIB (28/6). Meyer bersama Serge Gnabry dan Maximilian Arnold sebagai bagian generasi 2015 pun sudah bertarung di final melawan Spanyol U-21, Sabtu dini hari nanti WIB (1/7). Dapatkah Ter Stegen mengikuti jejak koleganya di generasi 2015 itu? Fisht Olympic Stadium, Sochi bisa jadi saksi pesta generasi 2015 itu. Syaratnya, mereka harus mengalahkan Meksiko dalam laga semifinal Piala Konfederasi, dini hari nanti WIB (Siaran Langsung RTV pukul 01.00 WIB). \'\'Kami mesti membuatnya jadi motivasi untuk pertandingan kami melawan Meksiko,\'\' ucap Loew, seperti dikutip Augsburger-Allgemeine. \'\'Kami sudah menontonnya (semifinal Euro U-21) bersama-sama di Sochi. Lihatlah cara mereka memberikan segalanya dan bisa masuk ke final dengan absolut,\'\' imbuh Jogi, panggilan akrab Loew. Bukan hanya Ter Stegen. Melihat aroma komposisi pemain yang diusung Loew di Piala Konfederasi ini, aroma generasi 2015 pun makin kental. Termasuk Ter Stegen, ada lima pemain lain dari generasi 2015. Antara lain Bernd Leno, Kerem Demirbay, Matthias Ginter, Emre Can, dan Joshua Kimmich. Tiga nama terakhir punya peluang main sebagai starter. Tidak seperti Meyer. Gnabry dan Arnold, keenam pemain jebolan Euro U-21 2015 itu sudah promosi ke timnas senior begitu pulang dari Ceko. Can, dikutip AFP, menganggap penting tantangan untuk membawa Jerman lolos ke final Piala Konfederasi ini. Bukan hanya demi memantapkan pestanya generasi 2015 pada awal Juli, ini juga demi dirinya sendiri. Maklum, sejak Euro U-21 2015, gelandang Liverpool itu cuma 13 kali dipanggil Loew ke timnas. \'\'Ini peluang saya untuk membuktikan apa yang saya mampu. Saya akan lebih keras lagi untuk menjawab tantangan ini. Bukan hanya berkembang sebagai pemain, ini pun membantu di dalam pembentukan saya secara personal,\'\' ungkap gelandang yang selalu turun dalam tiga laga fase grup kemarin. Hanya, Ter Stegen mengingatkan jalan untuk menyamai pencapaian generasi 2015 yang ada di Ceko tidak mudah diikuti di Sochi. Apalagi, dikutip ESPN, Meksiko memiliki dua sosok informan penting dari Marco Fabian dan Javier Hernandez. Fabian sudah setahun terakhir main di Jerman bersama Eintracht Frankfurt. Sedangkan Chicharito –julukan Hernandez– sudah sejak musim panas 2015 lalu berada di Bayer Leverkusen. \'\'Mereka sudah paham dengan cara kami bermain, dan seperti apa mental bermain kami. Tapi tenang, itu juga membantu kami,\'\' ungkap Ter Stegen. \'\'Kami sudah siapkan diri kami bukan untuk perang, tapi untuk bermain cantik,\'\' tambah kiper yang baru mencatat 12 caps itu. Uniknya, selain Ginter, belum ada generasi 2015 yang mampu membawa timnas senior lolos dari semifinal major tournament dalam dua tahun terakhir. Ginter jadi bagian dari skuad Jerman saat menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil. Meski, dia cuma duduk sebagai pemanas di bangku cadangan. Dikutip AS, gelandang Meksiko Jonathan Dos Santos menyebut generasi 2015 di skuad Jerman sudah matang. \'\'Mereka (Jerman) itu tim muda yang mempunyai pemain dengan bakat hebat,\'\' puji Dos Santos. Meski demikian, gelandang 27 tahun itu menegaskan bahwa Meksiko punya senjata untuk membuyarkan pestanya generasi 2015 ini. Seperti yang dikutip situs FIFA, kolaborasi back three Jerman di Piala Konfederasi kali ini belum sempurna. Faktanya, dengan menampilkan tiga komposisi berbeda dari tiga laganya di fase grup, Jerman tidak pernah cleansheet. Itu yang bisa jadi opsi El Tri –julukan Meksiko– jika ingin menyudahi perlawanan Jerman. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait