Psikolog: Jangan Baper di Medsos

Kamis 06-07-2017,23:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

ERA teknologi informasi seperti saat ini, orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget ketimbang berinteraksi tatap muka dengan orang lain. Hal itu memicu munculnya fenomena curhat di media sosial (medsos) yang banyak terjadi belakangan ini. Banyak orang melampiaskan emosi yang dirasakan di media sosial. Baik saat sedih, marah, kecewa hingga saat-saat bahagia. Psikolog Cirebon, Linda Sofiyana, berpendapat, media sosial malah justru dapat menambah beban stres yang dialami seseorang. \"Dunia maya dan dunia nyata berbeda. Ketika melampiaskan emosi di media sosial maka ada teman atau pihak yang memberi komentar. Kalau komentarnya negatif justru dapat menambah stres dan tidak menyelesaikan masalah,\" ujarnya saat dihubungi Radar Cirebon. Ketimbang curhat di media sosial, Linda menyarankan agar seseorang menceritakan keluh kesahnya dengan orang terdekat secara langsung. Cara ini, kata Linda, terbukti menurut penelitian dapat menurunkan risiko stres daripada curhat di media sosial. \"Kalau stres langsung curhat aja di dunia nyata. Dan jangan baperan, jangan terpancing kalau ada status atau info yang belum tentu kebenarannya,\" tuturnya. Linda menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar tetap bijak dan tidak terjebak dalam dinamika media sosial. Yang pertama, kata Linda, kenali dulu siapa pembuat status. Sudah mengenal si pembuat status secara pribadi atau langsung? Kalau sudah mengenalnya secara pribadi dan langsung, apalagi itu sahabat baik, boleh membuat komentar bebas asal sopan. \"Kalau belum mengenalnya secara pribadi dan langsung, maka komen-komen harus beretika. Itu pun jangan terburu-buru memberi komen, baca dan pahami dulu dengan benar,\" katanya. Selain itu, lanjut Linda, jangan mudah menyalahkan status orang lain. Menurutnya, semua orang tidak ingin dianggap salah. Oleh karena itu, saran dia, jangan mudah menyalahkan status orang lain. Apalagi secara frontal. \"Misal statusnya itu benar-benar salah, maka bisa melakukan koreksi dengan cara yang baik, jangan sampai menyinggung perasaan atau si pembuat status. Alangkah lebih baik, kasih saran dengan chat ke message pribadi si pembuat status,\" sarannya. Yang paling penting, sambung Linda, dalam menanggapi apa pun harus menghargai pendapat orang lain. \"Belajar menghargai pendapat orang lain walaupun pendapat orang lain belum tentu benar,\" pungkasnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait