Bank Indonesia Perluas Swap Hedging Non Dolar

Kamis 13-07-2017,12:05 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) memperluas layanan transaksi swap lindung nilai (hedging) mata uang non dolar Amerika Serikat (USD) mulai 12 Juli 2017. Itu dilakukan bertahap mulai valuta Yen Jepang (JPY), diikuti Euro Uni Eropa (EUR) dan dilanjut Renimimbi Tiongkok (CNH). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menegaskan, penambahan jenis valuta asing dalam transaksi swap lindung nilai kepada BI untuk menggairahkan aktivitas ekeonomi. Tepatnya, mendorong semakin beragam sumber pembiayaan dalam mendongkrak kegiatan ekonomi nasional. ”Window time transaksi swap lindung nilai kepada Bank Indonesia dalam mata uang non USD dibuka satu kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu pukul 14.00-16.00 WIB,” tutur Tirta sebagaimana dilansir situs resmi BI. Bank bilang Tirta, bisa mengajukan transaksi swap lindung nilai kepada Bank Indonesia dalam mata uang non USD dalam window time tersebut. Itu bisa dilakukan dengan menyampaikan dasar kebutuhan atau underlying transaksi. Adapun pengaturan mengenai underlying transaksi itu dapat ditemukan dalam Peraturan Bank Indonesia No.18/8/2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai kepada BI. Kebijakan BI itu diharap dapat mendukung kegiatan investasi dan perdagangan internasional yang terdiversifikasi dalam berbagai mata uang. Di samping itu, transaksi tersebut diharap membantu pengelolaan likuiditas dan pemeliharaan stabilitas nilai tukar rupiah. Di sisi lain, gerak nilai tukar rupiah mampu berakhir menguat secara beruntun  di tengah apresiasi indeks dolar AS (USD). Rupiah ditutup menanjak 0,06 persen (8 poin) menjadi Rp13.390 per USD, setelah dibuka menguat 0,04 persen (5 poin) di posisi Rp13.393. Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak di kisaran Rp13.375-13.407 per USD. Pada perdagangan Senin (10/7), rupiah ditutup menguat tipis 0,01 persen (1 poin) di posisi Rp13.398 per USD, meski indeks dolar AS menguat. Indeks dolar AS mengukur kekuatan kurs USD terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup naik tipis 0,01 persen di posisi 96,022. Selanjutnya, kemarin indeks dolar melanjutkan penguatan 0,10 persen (0,095 poin) ke posisi 96,117. Indeks USD tetap bergerak solid, di tengah penantian investor atas penyampaian testimoni Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen untuk mendapat petunjuk mengenai langkah pengetatan kebijakan moneter di masa mendatang. Yellen dijadwalkan memberi testimoni kebijakan moneter semi tahunan di depan Kongres pada Rabu dan Kamis waktu setempat. (far)  

Tags :
Kategori :

Terkait