Juara ICC 2017, Pelatih Inter Milan Malah Kecewa

Senin 31-07-2017,04:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SINGAPURA – Sukses Inter Milan menjuarai International Champions Cup 2017 edisi Asia, tak membuat Luciano Spalletti senang. Pelatih Nerazzurri itu malah kecewa karena performa anak asuhnya menurun sejak pertengahan babak kedua, saat mengalahkan Chelsea 2-1. Seperti diketahui, Inter Milan menjadi juara pramusim International Champions Cup 2017 di Singapura usai mengalahkan Chelsea, Sabtu (29/7/2017) malam kemarin. Kemenangan ini membuat mereka menjadi juara pramusim, setelah sebelumnya mereka sukses mengalahkan raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen dengan skor 2-0 pada dua hari sebelumnya. “Kami sebenarnya bermain dengan baik hampir selama satu jam, setelah itu kami mulai melakukan kesalahan demi kesalahan. Saya tak mengerti, mengapa kmai membuat kesalahan tak penting saat memegang bola,” keluh Spalletti dilansir Football Italia. “Saya heran, kenapa kita bisa bermain bagus selama 60-70 menit, setelah itu melakukan banyak kesalahan, menyerah, dan memberikan keuntungan kepada lawan yang kuat,” tambahnya. Pada laga di Singapore International Stadium itu, Inter Milan memang tampil cukup ciamik dengan menciptakan banyak peluang di mulut gawang The Blues. Namun perlahan, Inter balik ditekan, apalagi setelah Chelsea mampu menipiskan skor menjadi 1-2 oleh gol bunuh diri Geoffrey Kondogbia. Sayangnya, Chelsea kurang beruntung sehingga sejumlah peluang yang tercipta tidak mampu menyamakan kedudukan. Meski merasa kecewa, Spalletti tampaknya memahami kondisi para pemainnya yang dinilai faktor kelelahan karena tidak lama setelah laga melawan Bayern Munchen. Mungkin, karena kami bermain melawan Bayern Munchen dua hari sebelumnya dan ada yang masih capek. Dengan pemain yang kita punya, seharusnya kami tidak usah melakukan kesalahan seperti itu, artinya kami perlu latihan lagi untuk bisa bermain lebih seimbang,” tambahnya. Spalletti sendiri merupakan pelatih baru Inter Milan yang direkrut awal musim ini. Kehadiran pelatih berkepala pelontos ini diharapkan bisa mengembalikan kejayaan La Benamata yang pernah meraih treble winner pada musim 2009/2010 lalu. Pada musim lalu, Inter Milan tampil buruk dan gagal menembus kompetisi Eropa. Bahkan sepanjang musim lalu, mereka memecat dua pelatih, Roberto Mancini dan Frank De Boer setelah gagal memenuhi ekspektasi klub. (fat/pojoksatu)  

Tags :
Kategori :

Terkait