Pengungsi Rusuh Lamsel Sudah Kembali

Kamis 08-11-2012,09:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KALIANDA– Imbauan pemerintah dan sejumlah pihak terkait kepada warga Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan (Lamsel) yang sebelumnya mengungsi untuk pulang kembali ke desanya, mulai membuahkan hasil. Buktinya, 1.229 jiwa dari sekitar 310 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Bali Nuraga Kecamatan Waypanji yang sebelumnya mengungsi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling Bandar Lampung, seluruhnya sudah pulang ke desanya. Berdasarkan catatan petugas pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel yang berada di Desa Bali Nuraga, hanya ada sekitar 62 jiwa yang mengungsi di luar SPN, seperti daerah pelembang, Lampung Timur dan Tulang Bawang (Tuba) yang belum melaporkan ke posko. “Kalau yang mengungsi di luar Lampung telah diupayakan untuk diajak pulang kembali,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamsel, M Yonis saat ditemui wartawan di lokasi posko bencana Desa Bali Nuraga, kemarin. Dijelaskanya, bagi warga yang rumahnya rusak untuk sementara akan menempati tenda-tenda yang didirikan di samping bangunan rumah-rumah warga yang rusak. Diterangkan, saat ini tenda yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) pusat sebanyak 250 unit. Sementara, hingga kemarin jumlah tenda yang sudah terpakai sebanyak 218 unit. Selain itu, stok beras dari bantuan sejumlah elemen peduli Lamsel sebanyak 616 karung, yang beratnya bervariasi antara 15 kg hingga 50 kg. “Yang jelas, stok beras aman untuk kebutuhan warga yang menjadi korban bentrokan inkai,” ungkap pria berkacamata ini. Sementara, ribuan warga Desa Balinuraga yang rumahnya hangus terbakar dan rusak, terpaksa harus menginap di Balai Desa. Bahkan, warga korban bentrok tersebut juga harus bermalam di lapangan dengan tenda bantuan. Seperti diketahui, berdasarkan data inventarisir Pemkab Lamsel, kerugian materil akibat bentrok antar warga tersebut sekitar Rp23,6 miliar, karena sekitar 450 unit bangungan rumah yang terbakar. Pantauan di lokasi kejadian kemarin, tercatat sekitar 250-an orang lebih warga Desa Balinuraga yang mulai terserang penyakit. Beberapa penyakit yang mulai menyerang warga di antaranya diare, ispa, dan gatal-gatal riksakan ke posko kesehatan setempat. Sayangnya, petugas Pos kesehatan di Desa Bali Nuraga, Handayani belum dapat merinci jumlah warga yang terserang penyakit itu. “Jumlah warga yang terserang penyakit kami pastikan bakal bertambah. Makanya belum kami rinci. Karena masih banyak warga yang belum memeriksakan kesehatanya di pos kesehatan ini,” kata Handayani. Dijelaskanya, penyakit mulai menyerang warga karena lingkungan dan pola makanan yang tidak teratur saat berada di lokasi pengungsian. “Tidak ada kasus penyakit yang menonjol hanya penyakit ringan yang disebabkan lingkungan yang kurang sehat serta pola makan yang tidak teratur. Namun, penyakitnya bisa kami tanggulangi dengan cara pemeriksaan dan pemberian obat-obatan yang telah tersedia di pos kesehatan,” ungkap wanita berjilbab ini. Kadinkes Lamsel, Armen Patria mengatakan, pihaknya telah menempatakan sebanyak 30 petugas kesehatan yang berada di Pos Kesehatan Desa Bali Nuraga, sejak (30/10) lalu. Puluhan petugas itu berasal dari sejumlah Puskesmas yang berdekatan dengan lokasi bentrok, seperti Puskesmas Candipuro, Way Panji dan Sidomulyo. “Mereka kami tugaskan untuk berjaga di pos kesehatan dengan cara bergantian. Untuk setiap petugas yang berjaga sebanyak lima orang, sehingga dapat mengakomodasi keluhan para pengungsi yang terkena berbagai penyakit,” terang Armen. (dur)

Tags :
Kategori :

Terkait