CIREBON - Imabas jebolnya kuta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuat sekolah swasta kena dampak. Begitu juga sekolah nonfavorit. Orang tua maupun siswa yang memaksa masuk ke sekolah negeri favorit, membuat mereka mencabut berkas pendaftaran. “Sebetulnya siswa itu sudah belajar. Tapi mereka malah cabut berkas karena ada surat rekomendasi ketua DPRD. Akhirnya mereka masuk lewat jalur titipan,” ujar Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Swasta (FTHSS), Dede Permana, kepada Radar, Minggu (6/8). Ia mempertanyakan dasar mengeluarkan surat rekomendasi. Apalagi menggunakan alibi masih banyaknya anak yang belum sekolah. Padahal di lapangan, justru banyak siswa yang sudah diterima di sekolah negeri maupun swasta tapi mendadak minta pindah ke SMPN 1, 2 dan 5. Sebagai tenaga pengajar, Dede mengaku awalnya sudah optimis PPDB tahun ini sistemnya ternyata lebih baik. Sampai masa pengenalan sekolah ia tak merasakan ada masalah yang datang. Tapi semuanya berubah tatkala muncul surat rekomendasi dari ketua DPRD dan walikota. Malapetaka ini menjadikan sekolah kewalahan. Tak hanya sekolah favorit yang kerepotan menampung siswa, sekolah swasta maupun nonfavorit juga ikut kena dampaknya karena siswanya mencabut berkas pendaftara. Yang disesalkan, kata Dede, justru yang merusak sistem itu justru tokoh tokoh panutan di Kota Cirebon yakni, ketua DPRD dan walikota. “Ini sistemnya sudah bagus. Sejak awal dibangun juga berjalan bagus. Tidak ada lagi label sekolah favorit dan nonfavorit, tapi malapetakanya datang saat ada surat rekomendasi itu,” sesalnya. Dede mengaku, mengantongi nama politisi yang melakukan aksi titip menitip. Nama-nama itu ia dapat dari hasil keliling ke sekolah-sekolah. Bahkan ia tidak jarang memprotes sekolah yang mau menerima titipan anggota DPRD, karena hal itu melanggar aturan. \"Kita selalu cek ke sekolah ternyata banyak titipan dari anggota dewan,\" tandasnya. (abd)
Gara-gara Rekomendasi Titipan, Siswa Sudah Sekolah Cabut Berkas
Senin 07-08-2017,21:05 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :