CIREBON - Ruang kelas yang terisi dengan siswa melebihi kapasitas, tidak hanya terjadi di SMPN 1 Kota Cirebon. Kondisi serupa juga terlihat di kelas 7 SMPN 2. Siswa rela berdesak-desakan untuk mengikuti pelajaran, bahkan ada yang tak kebagian bangku dan terpaksa menggunakan kursi rotan seadanya. \"Satu ruangan belajar yang seharusnya hanya diisi oleh 32 siswa saat ini sudah lebih banyak lagi. Kondisi ini terpaksa kami lakukan karena ruangan yang tidak cukup sementara siswa banyak,\" ujar Kepala SMPN 2 Kota Cirebon, Djodjo Sutardjo melalui Wakasek Humas, Suhertini, kepada Radar, Selasa (8/8). Kondisi ruang kelas yang sempit dengan kapasitas siswa sekitar 40 orang membuat suasana tak kondusif. Apalagi, sejumlah kelas yang berada di SMPN 2 sedang dalam proses pembangunan. Suhertini mengakui, kelas over kapasitas sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Hal ini membuat guru juga harus maksimal dalam mengajar. Namun, ia tidak bisa menghindari animo masyarakat untuk mendaftarkan anak-anaknya ke SMPN 2 setiap tahun ajaran baru masih tinggi. \"Yang penting sekarang bagaimana guru mengajar maksimal dan memberikan pelayanan terbaik untuk siswanya,\" tuturnya. Kondisi serupa juga terlihat di SMPN 5. Ada tiga ruang kelas yang jumlah siswanya melebihi standar. Di tiga ruang out, isinya sekitar 40 siswa. Guru SMPN 5 Cirebon, Hj Riri Indri Utami MPd mengakui, kondisi ruang kelas yang memiliki jumlah siswa lebih dari batas maksimal memang kurang efektif. Dalam proses belajar mengajar siswa butuh konsentrasi penuh. Bila ruang kelas yang padat dan ruang gerak terbatas, otomatis konsentrasi siswa pun berkurang. \"Idealnya memang tidak terlalu penuh setiap ruang kelas, supaya siswa juga belajar dengan fokus dan nyaman,\" jelasnya. (mik)
Ruang Kelas Overload; Tak Ada Bangku, Kursi Rotan Pun Jadi
Kamis 10-08-2017,17:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :