3 PSIT v Persindra 2, Tuan Rumah Petik Kemenangan Perdana

Rabu 16-08-2017,12:03 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – PSIT Kota Cirebon ingin namanya baik kembali di Liga-3 Zona Jawa Barat. Tuan rumah Grup A tersebut tidak begitu panik ketika melawan Persindra Indramayu di Stadion Utama Bima Kota Cirebon, kemarin (15/8). Meski PSIT hampir saja kehilangan harapan meraih 3 poin, perjuangan mereka begitu kencang kemarin. Kali ini Dewi Fortuna ada di pihak PSIT. Ade Diyan dkk akhirnya memetik kemenangan. PSIT pun akhirnya masih berpeluang naik ke puncak klasemen sementara. Sebelumnya, PSIT adalah satu-satunya tim dari enam kontestan Grup A Liga-3 Zona Jawa Barat yang belum sekali pun meraih kemenangan. Tiga kekalahan beruntun adalah rapor merah Laskar Kota Wali sebagai tuan rumah. Dari tiga pertandingan sebelumnya, wakil Kabupaten Cirebon lah yang menjadi momok bagi PSIT. Pasukan Budiono dikalahkan PSGJ, Al-Jabbar FC lalu Bina Putra FC. Entah sedang beruntung entah kualitas permainannya yang sudah mengalami peningkatan. Kemarin, PSIT akhirnya mengantongi tiga poin. Persindra yang sedang bangkit usai mengalahkan Persima Majalengka sehari sebelumnya dipaksa turun ke dasar klasemen sementara. Kemenangan tipis 3-2 mengantarkan Laskar Kota Wali naik satu setrip ke peringkat lima. Kemenangan itu pun didapatkan dengan susah payah. PSIT memang tampil lebih agresif. Pertandingan baru berjalan sembilan menit ketika Faruqi Amarullah membuka keunggulan. Tendangan bebasnya tidak mampu dibendung Amrudin, kiper Persindra. Tapi Persindra membalas di menit ke-22 lewat gol Trio Januardi. Skor tetap sama kuat hingga jeda. Harapan PSIT hampir saja sirna setelah di babak kedua Persindra malah tampil lebih apik. Laskar Wiralodra mampu membalikan keadaan. Gol yang dicetak Budiarto di menit ke-55 hampir saja mengubur angan-angan tiga poin tuan rumah. Beruntung, tendangan penalti Lutfi Nauval berhasil memecah kebuntuan di menit ke-68. Sementara Persindra, bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Selain tendangan penalti, insiden di menit ke-68 itu pun berbuah kartu merah untuk Toniwan. Bek bernomor punggung 23 itu menepis bola dengan tangannya di depan gawang saat Amrudin gagal menjangkau bola yang di-chip melewati tubuhnya oleh Ade Diyan. Kendati unggul jumlah pemain, PSIT tetap kesulitan membuat gol tambahan. Sejumlah peluang gagal dimaksimalkan. Termasuk peluang emas yang dimiliki Ade Diyan. Setelah pergerakannya mengecoh kper Persindra, tendangannya tetap meleset dari sasaran. Pertandingan seperti akan berakhir dengan skor imbang jika saja Dewi Fortuna tidak memberikan tuahnya bagi tuan rumah. Keberuntungan itu bernama Lutfi Nauval. Kapten PSIT itu lolos dari jebakan off-side setelah menerima umpan dari lini kedua. Ia pun mencetak gol kedua sekaligus menentukan kemenangan 3-2 PSIT tiga menit sebelum akhir laga. Meski sukses mengakhiri rekor buruk, bukan berarti penggawa PSIT bisa mengesampingkan sejumlah catatan dari pertandingan kemarin. Finishing touch dinilai masih lemah oleh pelatih.  “Permainan lebih berkembang dari sebelumnya. Tapi penyelesaian akhir masih bermasalah. Ingat, dua gol kita di pertandingan ini berasal dari bola mati. Satu tendangan bebas dan satu tendangan penalti. Ini catatan kita,” ungkap pelatih PSIT, Budiono. Budiono pun meminta para pemainnya tidak terhanyut eforia kemenangan. Sebab, setelah libur pertandingan hari ini, mereka akan menghadapi Persima Majalengka. Rekor Persima lebih baik dari PSIT. Wakil Majalengka itu sudah mengantongi 4 poin hasil dari satu kemenangan dan satu seri. Sepanjang kompetisi, kolektivitas permainan Persima pun lebih baik ketimbang PSIT. Di samping itu, Persima merupakan tim yang paling sedikit kebobolan. Dari empat pertandingan yang telah dilakoni, anak-anak Kota Angin – julukan Majalengka – baru kebobolan empat gol. Terlebih, materi pemain tuan rumah jauhlebih junior ketimbang tim lawan. Kendati timnya tampak inferior di hadapan Persima, Budiono enggan melihat itu sebagai sebuah kelemahan. Ia menekankan agar rekor kemenangan tetap terjaga. Apalagi, putaran pertama Liga-3 tinggal menyisakan satu laga. Agar harapan terus menyala, kemenangan kedua wajib diwujudkan. “Semuanya masih serba mungkin. Meski baru sekali menang, kita pun masih ada kesempatan untuk lolos. Masih ada putaran kedua. Maka, kita harus terus berusaha untuk menang di pertandingan berikutnya,” pungkas Budiono. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait