Partai Golkar Merapat ke Koalisi Umat, Mau Gabung?

Jumat 25-08-2017,15:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN –Meski mendapat arahan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan, DPD Partai Golkar Kuningan nampaknya masih ragu. Pengurus partai berlambang pohon beringin itu justru merapat ke Koalisi Umat. Ketua DPD Partai Golkar H Yudi Budiana SH didampingi Sekretaris Dani Nuryadin melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi yang didampingi Wakil Ketua Drs H Loegina Bambang Marhaenis MSi di kantor DPD PAN setempat, Kamis (24/8). Usai pertemuan, Ketua DPD Partai Golkar H Yudi Budiana SH mengatakan, pertemuannya dengan Koalisi Umat adalah pertemuan yang sudah menjadi agenda sesuai dengan kesepakatan pengurus. Pasalnya, pengurus menginginkan untuk menjalin komunikasi politik dengan seluruh partai. “Ini sudah diagendakan jauh-jauh hari, kebetulan juga ada waktu luang dan alhamdulillah tadi (kemarin, red) kita sudah membangun komunikasi dengan Ketua DPD PAN, Pak H Udin,” kata Yudi. Dijelaskan, terdapat sejumlah poin yang dibahas dalam pertemuan Golkar dengan PAN. Di antaranya ada kesamaan pandangan berkaitan dengan momentum Pilkada, dalam hal ini berencana untuk berkoalisi. Kemudian terdapat pula kesepahaman peran PAN dan Golkar khususnya serta parpol lain baik pra, saat maupun pasca Pilkada dengan targetan menang. Ia pun meminta agar pihak lain tidak memunculkan kesan deparpolisasi atau upaya pemandulan terhadap partai. Mengingat para bakal kandidat bupati/wabup berangkat dari Parpol, sehingga ketika terpilih nanti bisa tetap menjalin komunikasi yang intens dengan parpol. “Jangan ada kesan deparpolisasi. Para kandidat ini kan berangkat dari Parpol, jangan seolaholah nantinya setelah Pilkada kami ditinggalkan begitu saja,” tuturnya. Kesepahaman dengan PAN juga muncul terkait calon. Baik Golkar ataupun PAN tidak ingin kandidat atau calon mengedepankan ego dan tidak menganggap peranan parpol. “Makanya kita (Golkar dan PAN, red) sepakat untuk calon adalah milik kita semua. Ini di antara poin-poin yang kami bahas bersama,” jelas Yudi. Yudi memastikan, pertemuan Golkar dengan PAN akan berlanjut hingga ke arah penentuan figur. Yang jelas, komunikasi intensif terus dibangun untuk menyamakan persepsi. “Memang betul Pilkada itu yang dilihat adalah sisi figure atau personal calon, tetapi harus diingat kultur di Kuningan itu biasanya yang dilihat dan menang itu figur dari partai politik. Belum pernah ada sejarahcalon independen menang di Kuningan. Artinya setelah figure yang diusung menang, parpol pengusung juga memiliki peran penting,” ucap dia. Mengenai statemen Ketua Bappilu DPD PDIP Jabar H Aang Hamid Suganda tentang pasangan satu paket PDIP di Kuningan, Yudi tidak mau ambil pusing. Dikatakan, pernyataan tersebut hanyalah pernyataan Aang, bukan dari Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin. Wacana koalisi PDIP dan Golkar pun masih berjalan dinamis. “Saya tidak tahu motivasi berstatemen seperti itu untuk apa. Yang jelas wacana koalisi ini (PDIP-Golkar, red) berjalan dinamis,” tutur Yudi. Senada, Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE MSi mengatakan pertemuannya dengan Golkar merupakan si laturahmi politik. Menurutnya, secara kebetulan hubungan dan komunikasi sebagai ketua partai antara dirinya dengan Yudi sangat baik. Selaku ketua partai, pihaknya tidak ingin parpol hanya dijadikan kendaraan dalam even Pilkada. PAN dan Golkar mempunyai pemahaman dan pemikiran yang sama bahwa parpol harus ada di tingkatan paling atas mulai proses politik sampai kandidat unggul dalam kontestasi Pilkada. “Di dalam perjalanan memimpin sampai selesai masa kepemimpinannya pun harus bisa menjaga hubungan baik dengan partai politik. Kami tidak ingin setelah kandidat menang partai politik dilupakan, dan seolah tidak punya peran. Semua kemungkinan bisa terjadi itu. Yang jelas, sebelum pendaftaran ke KPU, sah-sah saja Golkar mengajukan saudara H Dudy Pamuji, kan beliau sebagai kader partai Golkar,” pungkas Udin. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait