Tangkal Paham Radikal, GP Ansor Rekrut Kader Muda

Senin 28-08-2017,18:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN–Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Kuningan kembali mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) ke IV di Ponpes Sabilunajah, Desa/Kecamatan Cibingbin, belum lama ini. Diklatsar ini digelar dalam rangka penerimaan anggota baru di tubuh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU. Peserta Diklatsar Nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tak ada rasa lelah dari wajah para peserta meski kegiatan ini menyita stamina dan pikiran. Selama tiga hari, ratusan peserta diklatsar dilatih dan diberi pemahaman soal menjaga keutuhan NKRI dan kebhinekaan, sekaligus antisipasi terhadap bahaya paham-paham radikal dan terorisme. “Diklatsar ini tak lain untuk menekan paham-paham radikalisme, dan memberikan pemahaman tentang bahaya terorisme. Kami (Ansor) memiliki kewajiban untuk menekan paham-paham radikalisme,” tegas Ketua PC GP Ansor KH Didin Misbahudin di sela-sela kegiatan, akhir pekan lalu. Menurut dia, generasi muda saat ini mulai diracuni beragam keyakinan yang berpotensi mengganggu stabilitas agama dan manusia. Sebagai upaya perwujudan dan penguatan persatuan kemanusiaan sesama warga negara, sekaligus upaya serius Ansor dalam menangkal ancaman radikalisme yang kian merebak di Indonesia, rekrutmen kader ini rutin digelar. “Ini merupakan Diklatsar ke IV, dimana kita memfokuskan pada persoalan penting seperti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, pendalaman mengenai Nahdlatul Ulama (NU) dan kenegaraan,” tandasnya. Dengan begitu, papar Didin, kemampuan dari masing-masing kader Banser dapat tersalurkan dengan profesional. Apalagi sudah adanya bidang di Banser itu sendiri, misalnya Balantas yang tugasnya mengatur lalu lintas, Bagana yang tupoksinya tanggap terhadap bencana, hingga Densus 99 sebagai pencegahan terhadap tindak terorisme. “Kami terus berupaya meningkatkan kemampuan kader Banser dalam membantu masyarakat. bukan hanya di bidang keagamaan saja namun juga bidang sosial yang memang memerlukan penanganan lebih intens lagi,” sebut dia. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait