Waduh, Harga Gabah Tembus Rp6.000

Selasa 05-09-2017,13:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Banyaknya petani yang gagal panen karena lahannya diserang hama wereng dan klowor disebut-sebut menjadi biang terkereknya harga gabah. Kondisi ini pun membuat pabrik penggilingan di wilayah Jatibarang kewalahan memperoleh gabah siap giling. Tidak tanggungtanggung, harga gabah di Indramayu saat ini menembus angka Rp6.000 per kilogram. Salah satu petani di Jatibarang, Darta (52) mengatakan, harga gabah di tingkat petani bisa mencapai Rp6.100. Angka ini menjadi rekor baru, karena sebelumnya, harga gabah kering paling tinggi hanya Rp4.500 per kilogram. “Baru kali ini bisa mencapai Rp6 ribuan. Kalaupun tinggi, itu tinggi-tingginya ya Rp5 ribu,” ujarnya. Di musim gadu kali ini, kata Darta, terjadi penurunan hasil panen hingga 50 persen karena hama wereng dan kerdil hampa. Harga gabah pun akhirnya naik, agar nilai kerugian petani tidak terlalu besar. “Ada juga petani yang lebih memilih menyimpan sebagian hasil panennya. Sementara permintaan gabah di tingkat tengkulak terus meningkat,” tuturnya. Sebagai seorang petani, Darta tentu ingin harga gabah bertahan di angka Rp6 ribu. Untuk petani yang tidak mengalami gagal panen, angka Rp6 ribu per kilogram gabah sangat tinggi. “Kalau saja harga gabah bertahan di kisaran Rp5 ribuan, petani Indramayu bisa sejahtera,” ujarnya. Sementara, salah seorang pengelola pabrik penggilingan gabah di Jatibarang, Pepen mengatakan, pihaknya mulai kesulitan memperoleh gabah sejak satu bulan lalu. Kalaupun ada, harganya naik hingga 30 persen dibandingkan biasanya. “Kalau harga gabah terus naik, saya repot menjualnya. Karena harga beras kualitas medium saja kini HETnya sekitar Rp9 ribuan. Dan kualitas yang bagus Rp12 ribu. Sementara untuk biaya produksi ya tak terkejar,” ujarnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait