Pemilik Toko Keluhkan Aksi Vandalisme

Kamis 14-09-2017,20:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Masalah sosial di Kota Cirebon tak hanya mencakup gelandangan, pengemis dan pedagang yang mengabaikan ketertiban. Satu lagi yang kerap luput dari perhatian, yakni aksi vandalisme. Di beberapa sudut kota, coretan banyak terpampang. Tak hanya tembok kosong yang jadi korban, rolling door pertokoan juga kerap jadi sasarannya. Masalahnya, coretan itu bukan karya seni seperti graffiti. Kebanyakan hanya coretan dengan menggunakan cat semprot dan pewarna lainnya. Para pemilik toko di Jalan Pekiringan sudah lama mengeluhkan hal ini, tapi tidak pernah ada penindakan. \"Dari dulu sampai sekarang tidak tahu siapa yang nyoret. Coba lihat ke area pertokoan yang lain, banyak sekali,\" ujar salah seorang pemilik toko mainan, Hadi (60), kepada Radar,Rabu (13/9). Hadi menambahkan, dinding pertokoan di Jl Pekiringan nyaris tidak ada yang luput dari coretan. Beberapa kali melakukan pembersihan, tak berselang lama coretan hadir kembali. Ia mempertanyakan peran pemerintah dalam menciptakan ketertiban umum. “Kalau ditanya berapa kali, saya sudah capek. Sudah nggak kehitung ngecat ulang dinding toko. Tapi ya balik lagi, besoknya sudah dicorat-coret lagi,” keluhnya. Menurut dia, coretan dengan cat semprot cukup sulit dibersihkan. Kebanyakan pemilik toko juga sudah pasrah, karena aksi vandalisme sulit diawasi. Para pelaku biasanya beraksi setelah toko tutup. Makanya saat petang atau kebanyakan toko di Jl Pekiringan tutup, sepanjang jalan tersebut tidak sedap dipandang karena pemandangan di koridor itu nyaris tidak ada yang bersih dari coretan. \"Kalau sudah pada tutup toko-tokonya, terlihat sekali betapa banyaknya coretan nggak jelas ini,\" terangnya. Warga lainnya, Suhendra (50) mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, penampilan Kota Cirebon perlu diubah. Masalah-masalah sepele seperti coretan di dinding merupakan refleksi dari gejolak sosial yang lebih besar. Apalagi, Kota Cirebon saat ini menjadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara (FKN). Sangat disayangkan bila tamu-tamu disuguhi dengan pemandangan yang tidak membuat mata nyaman. \"Bentar lagi ini kan FKN, kalau banyak coretan seperti ini kan jadi kurang enak juga dilihatnya,\" tegasnya. Yang sangat disayangkan, kata dia, di Jl Pasuketan-Pekiringan terdapat beberapa bangunan cagar budaya (BCB). Bangunan-bangunan itu tidak luput dari ulah oknum pelaku vandalisme. \"Harusnya dijaga. Bukannya ikut melestarikan malah merusak,” sesalnya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait