KUNINGAN - Buku apa yang di baca Bupati Acep Purnama saat mengikuti kegiatan Reading Marathon yang diadakan di halaman kampus Uniku? Buku yang dibaca bupati itu ternyata berjudul Ketika Sesuatu Harus Ditulis. Acep memang dalam berbagai kegiatan selalu mengampanyekan \"Ayo Membaca\". Karena dengan membaca akan membuka jendela dunia. Acara yang dihelat Rabu (13/9) itu merupakan rangkaian kegiatan Ospek mahasiswa baru Uniku. Rektor Uniku Dikdik Harjadi mengatakan, Reading Marathon adalah yang pertama dilakukan di kampus tersebut dengan melibatkan banyak massa. Apalagi orang nomor satu di Kabupaten Kuningan ikut berbaur membaca dengan para mahasiswa dan seluruh jajaran Uniku. Tercatat, ada 1.300 orang yang ambil bagian dalam kegiatan ini. “Diharapkan dengan kegiatan literasi kampus ini dapat menggugah masyarakat Kabupaten Kuningan untuk gemar membaca, sehingga wawasan masyarakat akan bertambah. Terutama dapat mengetahui update berita maupun kejadian yang terjadi di belahan dunia manapun,” papar Dikdik di sela acara. Sejalan dengan rektor, Ketua Yayasan Sang Adipati Uri Syam mengungkapkan, ke depan kegiatan Ospek penerimaan mahasiswa baru harus diisi dengan kegiatan yang mendidik seperti ini. Uniku memiliki kewajiban mencetak generasi muda yang tangguh dan berwawasan luas. Caranya, dengan mengkampanyekan gerakan membaca. “Kita tanamkan gemar membaca kepada mahasiswa kita, agar mereka menjadi mahasiswa yang siap bersaing dan berkompetisi dalam kehidupan di masyarakat. Gerakan membaca ini akan terus kami lakukan,” tegas Uri. Sementara itu, Bupati Acep mengapresiasi langkah Uniku menggelar Reading Marathon di mana ribuan mahasiswa ambil bagian dalam kegiatan yang sangat positif tersebut. Dari kegiatan yang diselenggarakan itu, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya membaca. “Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di zaman digital sekarang ini banyak sekali bacaan-bacaan yang dapat dibaca masyarakat, tetapi saya berharap semua bacaan itu dapat disaring lagi. Sebab, tidak semua bacaan itu benar malah ada yang bersifat hoax. Dan bacaan yang hoax ini dapat menyesatkan masyarakat,” ungkapnya. Karena itu, kata bupati, sudah menjadi tugas semua komponen masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Yang tujuannya agar masyarakat dapat memilih dan memilah berita-berita yang beredar. Ke depannya, Bupati Acep juga mendorong masyarakat Kuningan dalam sehari dapat membaca selama 15 menit setiap hari agar wawasan bertambah. “Saya ingin ke depannya masyarakat Kuningan, khususnya para generasi muda dapat membaca minimal 15 menit sehari. Maksudnya agar masyarakat Kabupaten Kuningan menjadi masyarakat yang pintar dan cerdas,” harap Bupati Acep. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Uniku, Ilham Adhya menambahkan, ribuan mahasiswa baru bersama dosen dan karyawan Uniku mengikuti Reading Marathon selama 42 menit di lapangan terbuka Uniku. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan budaya gemar membaca dan menginisiasi Gerakan Literasi Kampus (GLK). Lama membaca selama 42 menit mengacu pada kegiatan lari maraton sepanjang 42 kilometer. “Reading Marathon adalah aktivitas membaca senyap atau silent reading selama 42 menit secara masal. Tidak hanya mahasiswa baru, dosen dan karyawan juga akan ikut serta. Bahkan, mahasiswa tingkat atas juga ikut serta,” sebut dia. Ilham mengungkapkan, dalam Reading Marathon ini, mahasiswa membaca buku dengan genre bebas seperti sastra, agama, filsafat, politik dan lingkungan dengan tebal minimal 150 halaman. “Dengan membaca, cakrawala pengetahuan mereka akan luas. Dunia ilmu pengetahuan akan mudah terkuasai ditambah keterampilan menulis. Seperti kata Dr Andrxej Cirocki dari University of York, Inggris yang berkunjung ke Uniku bulan lalu bahwa, ‘reading is a key to success as well as yoursecond passport’. Anda bisa sukses meraih cita-cita dan bisa keliling dunia dengan membaca,” ujar Ilham. (ags)
Bupati Ikut Reading Marathon, Dorong Gerakan Sehari Membaca 15 Menit
Kamis 14-09-2017,20:13 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :