MAJALENGKA - Banyaknya rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Majalengka, mendapat respon dari anggota komisi IV DPRD Majalengka H Sudibyo BO SSos SE MM. Dirinya meminta kesungguhan pemerintah Kabupaten Majalengka menganggarkan kembali program perbaikan rutilahu, karena program tersebut sangat diperlukan masyarakat yang tidak mampu. “Tidak hanya di pedesaan, warga di perkotaan juga masih banyak yang tidak memiliki rumah layak huni. Untuk itu program rutilahu sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat bawah, dan ini bagian dari menyejahterakan rakyat,” ujarnya. Dirinya juga mengaku prihatin ketika membaca surat kabar yang memberitakan warga miskin, yang selama setengah abad tidak mendapat perhatian dari pemkab. Terlepas benar tidaknya pengakuan warga tersebut, intinya yang terpenting adalah masih ada warga Majalengka yang masih tinggal di rumah yang tidak layak huni. Sudibyo mengimbau pemkab tidak membuat program yang mubazir, seperti pembangunan taman di depan pendopo, di bahu jalan, pembangunan infrastruktur yang bersifat pemborosan, dan program-program yang manfaatnya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. “Saya sempat kaget, masa ada warga yang kondisinya sangat memprihatinkan dan belum tersentuh bantuan pemerintah. Selama ini taman yang masih bagus diubah kembali dengan anggaran yang tidak sedikit. Daripada dipakai untuk hal demikian, lebih baik digunakan untuk mengentaskan kemiskinan supaya lebih bermanfaat. Kan itu juga program pemkab,” pungkasnya. Aktivis pemuda, Oman Nurohman sepakat pemerintah daerah harus meningkatkan perhatian kepada masyarakat yang tidak mampu. Apalagi kebutuhan utama yang diinginkan masyarakat ialah memiliki tempat tinggal yang layak. Dirinya juga meminta anggaran bantuan perbaikan rutilahu yang sebelumnya hanya di kisaran Rp10 juta bisa dinaikkan. “Dengan anggaran segitu dan harga bahan material yang semakin mahal tidak akan cukup,” ujarnya. (bae)
Kategori :