Oknum Polisi Terlibat Kaburnya 8 Tahanan Polrestro Jakarta Barat

Jumat 22-09-2017,20:35 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA–Delapan tahanan kabur Polres Metro Jakarta Barat beberapa waktu lalu ternyata terindikasi mendapat bantuan dari anggota polisi. Kaburnya delapan tahanan tersebut terjadi pada Sabtu (16/9) pekan lalu dengan cara menggergaji teralis bagian belakang ruang tahanan. Indikasi keterlibatan anggota polisi yang berjaga saat itu, diungkap Kabid Humas Polda Metro Argo Yuwono di Mopolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (22/9). Argo menyatakan, kedelapan tahanan tersebut bisa kabur dengan gergaji yang didapat dari pembesuk. Caranya, pembesuk memberikan uang Rp50 ribu setiap kali membesuk dan menyelipkan gergaji di balik bingkisan makanan yang diserahkan melalui petugas. “Dia (pembesuk) ngasih Rp50 ribu ke petugas tahanan setiap besuk. Empat kali ya,” ungkap Argo. Karena itu, Argo menegaskan bakal menyelidiki lebih lanjut apakah ada keterlibatan anggota jaga saat itu. Namun, ia mengakui kaburnya para tahanan tersebut disebabkan kelalaian petugas. “Untuk anggota belum ada ya. Tapi karena kelalaiannya bisa terjadi seperti itu (tahanan kabur). Nanti kita cek kembali apakah ada anggota lain yang terlibat,” jelas Argo. Jika memang nantinya dalam penyelidikan ditemukan keterlibatan anggota kepolisian, pihaknya akan memberikan tindakan dan sanksi tegas kepada anggota dimaksud. “Ini kan masih proses (penyelidikan). Kalau terbukti lalai, ya pasti kita kasih sanksi tegas,” tegas Argo. Seperti diketahui, delapan tahanan yang kabur itu antara lain Abbi Isa bin Muhamd Nur, Yudi Rohmansyah bin Rohman dan Thio Erwin Gunawan. Juga Kurniawan bin M Idrus, Ramlan bin Satin, Franco Graizani Julizar bin Leo Francis dan Bagas Fathiong Ramadhan bin Joko Susilo. Sementara Yocke Arya Winta bverhasil tertangkap oleh warga lebih dulu. Dari pengejaran petugas, sampai hari ini sudah menangkap tujuh tahanan kabur diantaranya. Argo menyebut, satu orang narapidana yang belum tertangkap yakni Thio Erwin Gunawan warga Kalideres, Jakarta Barat. Argo berharap pelaku yang belum tertangkap untuk segera menyerahkan diri ke kantor kepolisian terdekat. Jika tidak, pihaknya pun tak akan segan-segan melalukan tindakan tegas seperti salah satu tahanan yang terpaksa ditembak mati. (fir/pojoksatu)

Tags :
Kategori :

Terkait