Mess Tim Sepak Bola Porda Majalengka Memprihatinkan

Kamis 28-09-2017,22:07 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Tim sepak bola proyeksi Porda Kabupaten Majalengka harus pindah mess untuk menjalani training center, dari SD Weragati ke Desa Sindangwasa, Kecamatan Palasah. Pengurus Askab PSSI Kabupaten Majalengka, Jaja Sukarjana menyebutkan Pemdes Weragati membuat kebijakan agar Akademi Sepakbola Basri pindah dari SD Weragati. Menurut Jaja,  para pemain Porda Kabupaten Majalengka mayoritas pemain Basri, sehingga mess tim Porda juga harus pindah dari Desa Weragati. “Makanya kepindahan akademi Basri berarti juga kepindahan tim Porda, sementara Dinas Pendidikan telah memberi izin eks gedung SD Weragati untuk mess Porda,” kata Jaja dibenarkan humas PSSI, Toto K Hermawan saat berbincang dengan Radar di mess baru. Ketua Akademi Basri yang juga wakil manajer tim Porda Kabupaten Majalengka, Drs Askari menjelaskan dirinya bersama Ketua BPD Weragati, Mulyadi SPd mendapat ultimatum agar Basri pindah dan hanya diberi waktu dua minggu untuk pindah dari SD Weragati tersebut. Askari yang juga mantan Kuwu Weragati bersyukur banyak pihak yang menawarkan mess tim Porda diantaranya di Cipinang, Rajagaluh Lor, dan Buniwangi. Namun karena berbagai pertimbangan dengan melihat lapangan sepak bola dan mess, akhirnya memilih pindah ke Desa Sindangwasa. Menurutnya, seorang warga yakni dr Irawan memiliki rumah dan eks toko material yang berada di pinggir jalan raya Pos-Rajagaluh   yang dekat dengan lapangan sepak bola dan direspon Kades dan Karang Taruna. “Kami memahami kebijakan kades baru dan sadar kalau gedung SD itu bukan milik Basri, makanya sebelum deadline waktu pindah kami sudah bisa menempati. Tapi karena anak Basri juga banyak tim Porda, makanya anak-anak Porda juga ikut pindah,” tutur Askari. Dia bersyukur kepindahan mess Basri dan tim Porda ke Sindangwasa tidak menyurutkan semangat anak-anak, untuk giat berlatih menghadapi babak kualifikasi Porda mendatang. “Kami berterimakasih kepada  pemilik rumah, pak kades dan Karang Taruna serta pak Asda Aeron randi beserta seluruh pihak yang terus mendukung tim Porda,” ujarnya. Seorang pemain Basri yang juga tim Porda asal Bandung, Leo Ramadan menyatakan dirinya telah dua tahun belajar sepak bola di Basri dan merasa nyaman tinggal di Kabupaten Majalengka. “Meskipun kami harus pindah kami merasa tidak terganggu dan tetap semangat berlatih, apalagi tempatnya strategis,” ujarnya. Sementara Kepala Desa Weragati Drs Ade Dodi Mardianto menjelaskan pemdes tidak menyuruh tim Porda pindah  dari SD Weragati. Pihaknya hanya meminta Akademi Basri pindah dari lahan milik desa, karena selama bertahun-tahun tidak jelas kompensasi yang diberikan untuk Pemdes Weragati. Masyarakat mendesak agar Basri segera pindah karena selama ini menguasai lapangan sepak bola dan tidak jelas kompensasinya. “Perlu diluruskan kami tidak pernah meminta tim porda untu pindah  dari eks  gedung SD Weragati, tapi kalau meminta Akademi Basri pindah itu betul,” tandas Ketua PBVSI Kabupaten Majalengka ini. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait